BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Asam urat merupakan
substansi hasil akhir dari metabolisme purin dalam tubuh. Berdasarkan
penyelidikan, 90% dari asam urat merupakan hasil katabolisme purin yang dibantu
oleh enzim guanase dan xantin oksidase. Asam urat yang berlebihan tidak akan
tertampung dan termetabolisme seluruhnya oleh tubuh, maka akan terjadi
peningkatan kadar asam urat dalam darah yang disebut sebagai hiperurisemia
Asam urat
merupakan hasil samping dari peecahan sel yang terdapat didalam darah, karena
tubuh secara berkesinambungan memecah dan membentuk sel yang baru. Kadar asam
urat meningkat ketika ginjal tidak mampu mengeluarkanya melalui feces (Efendi,
Makhfudli, 2009).
Umumnya yang
terserang asam urat adalah pria yang telah lanjut usia, sedangkan pada
perempuan didapati hingga memasuki menopause. Perjalanan penyakit biasanya
mulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah memeriksakan
kadar asam uratnya yang nilai kadar asam urat darahnya lebih dari 7 mg/dl, dan
makin lama makin tinggi (Tamher,Noorkasiani, 2009).
Faktor yang
menyebabkan penyakit asam urat yaitu pola makan, faktor kegemukan dan lain
lain. Diagnosis penyakit asam urat dapat ditegakkan berdasarkan gejala yang
khas dan ditemukannya kadar asam urat yang tinggi di dalam darah .Selain itu
pengobatan asam urat dapat dilakukan dengan meningkatkan ekskresi melalui
ginjal. Ginjal adalah organ yang memiliki fungsi utama untuk menyaring darah
dan membuang racun hasil metabolisme maupun racun yang dikonsumsi secara tidak
sengaja. Pada lansia sehat, ginjal akan tetap berfungsi baik. Namun bila ginjal
mengalami kerusakan yang diakibatkan terutama oleh hipertensi, kencing manis,
infeksi berulang, atau batu ginjal, akan terjadi perubahan dalam struktur dan
fungsinya. Jaringan akan menumpuk sebagai respon dari perbaikan kerusakan
sehingga filter yang ada akan tidak berfungsi. Akibat dari gagal ginjal adalah
sesak, muntah hebat hingga kejang yang mengharuskan untuk dilakukan cuci darah
(Wahyudi Nugroho, Silvana E. Linda, 2006). Olahraga yang baik dilakukan oleh
lansia antara lain berjalan kaki, senam lansia, senam jantung sehat, yoga
sehingga dapat mengurangi resiko berbagai penyakit misalnya hiperusemia,
jantung, dan lain-lain. Berdasarkan data tahunan penderita penyakit asam urat
dari Puskesmas Mijen Semarang tahun 2008-2010, jumlah penderita penyakit asam
urat yaitu 52 orang dengan 23 orang atau sekitar 44,2% merupakan para lanjut
usia, sehingga dilakukan penelitian yang menggambarkan kadar asam urat di
Kelurahan Mijen Semarang
Terdapat 150
jenis artritis, tetapi yang sering ditemukan adalah, Osteoarthritis Rhematoid
Artritis dan Gout .
B.
Tujuan
Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan
penyakit asam urat itu, gejala, penyebab, dan solusi dari pengobatan asam urat
ini, serta makanan apa saja yang menjadi pantangan bagi penderita.
BAB II
PEMBAHASAN
MATERI
A.
Pengertian
Asam Urat (GOUT)
GOUT dikenal sejak masa Hippocrates, sering dinamakan sebagai
"penyakit para raja dan raja dari penyakit“. Gout bahasa Latin, yaitu
gutta (tetesan) karena kepercayaan kuno bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka
yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi.
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari
metabolisme/pemecahan purin. Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan dari
manusia dan hewan, tetapi bila dalam jumlah berlebihan dalam darah akan
mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran
sebagai antioksidan bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah, namun bila
kadarnya berlebih asam urat akan berperan sebagai prooksidan (McCrudden Francis
H. 2000). Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan
urin. Nilai rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu 3.6 - 8.2
mg/dl sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E. Spicher, Jack Smith W.
1994).
Asam urat
berasal dari :
1.
Endogen : perombakan protein/nucleoprotein
jaringan terutama purin
2.
Eksogen :
Makanan yang mengandung sintesis nucleoprotein
B.
Klasifikasi Asam Urat
1.
Penyakit gout primer
penyebabnya belum diketahui. Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic
dan factor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan
meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga di akibatkan karena berkurangnya
pengeluaran asam uart daam tubuh
2.
Penyakit gout sekunder
disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi,
yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi
C.
Penyebab Asam Urat
1.
Faktor keturunan dengan
adanya riwayat gout dalam silsilah keluarga
2.
Meningkatnya kadar asam
urat karena diet tinggi protein dan makanan kaya senyawa purin lainnya. Purin
adalah senyawa yang akan dirombak menjadi asam urat dalam tubuh
3.
Konsumsi alkohol
berlebih, karena alkohol merupakan salah satu sumber purin yang juga dapat
menghambat pembuangan urin melalui ginjal
4.
Ekskresi
asam urat berkurang karena fungsi ginjal terganggu misalnya kegagalan fungsi
glomerulus atau adanya obstruksi sehingga kadar asam urat dalam darah
meningkat. Kondisi ini disebut hiperurikemia, dan dapat membentuk kristal asam
urat / batu ginjal yang akan membentuk sumbatan pada ureter (Mandell Brian F.
2008). Pasien disarankan
meminum cairan dalam jumlah banyak . minum air sebanyak 2 liter atau lebih tiap
harinya membantu pembuangan urat, dan meminimalkan pengendapan urat dalam
saluran kemih.
5.
Beberapa
macam obat seperti obat pelancar kencing (diuretika golongan tiazid), asetosal
dosis rendah, fenilbutazon dan pirazinamid dapat meningkatkan ekskresi cairan
tubuh, namun menurunkan eksresi
6.
Penggunaan antibiotika
berlebihan yang menyebabkan berkembangnya jamur, bakteri dan virus yang lebih
ganas.
7.
Penyakit
tertentu seperti gout, Lesch-Nyhan syndrome, endogenous nucleic acid
metabolism, kanker, kadar abnormal eritrosit dalam darah karena destruksi
sel darah merah, polisitemia, anemia pernisiosa, leukemia, gangguan genetik
metabolisme purin, gangguan metabolik asam urat bawaan (peningkatan sintesis
asam urat endogen), alkoholisme yang meningkatkan laktikasidemia, hipertrigliseridemia,
gangguan pada fungsi ginjal dan obesitas, asidosis ketotik, asidosislaktat,
ketoasidosis, laktosidosis, dan psoriasis (Murray RobertK, dkk.2006).
8.
Faktor lain seperti
stress, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan olahraga berlebihan.(
VitaHealth, 2007 )
D.
Tanda dan Gejala Asam
Urat
1.
Nyeri hebat yang
tiba-tiba menyerang sendi pada saat tengah malam, biasanya pada ibu jari kaki (
sendi metatarsofalangeal pertama ) atau jari kaki ( sendi tarsal )
2.
Kulit berwarna
kemerahan, terasa panas, bengkak, dan sangat nyeri
3.
Pembengkakan sendi
umumnya terjadi secara asimetris ( satu sisi tubuh )
4.
Demam, dengan suhu
tubuh 38,30C atau lebih, tidak menurun lebih dari tiga hari walau
telah dilakukan perawatan
5.
Bengkak pada kaki dan
peningkatan berat badan yang tiba-tiba ( VitaHealth, 2007 )
E.
Pencegahan Asam Urat
Pencegahan
osteoartritis dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi. Beberapa
suplemen makanan juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit ini. Beberapa
suplemen yang umum digunakan antara lain adalah glukosamin dan kondroitin.
1.
Glukosamin
Glukosamin
adalah molekul gula amino yang biasa terdapat pada kulit krustasea
(udang-udangan), artropoda, dan dinding sel cendawan. Di Indonesia, glukosamin
dapat diperoleh dari langsung dari suplemen makanan komersial atau minuman susu
tersuplementas.
2.
Kondroitin
Kondrotin
sendiri adalah suplemen makanan yang biasa digunakan bersama glukosamin. Ia
merupakan senyawa rantai gula bercabang yang menyususun tulang rawan. Di
Indonesia, kondroitin dapat diperoleh dari langsung dari suplemen makanan.
F.
Penurunan kadar Asam Urat (Hipourisemia)
Beberapa
kondisi yang menyebabkan terjadinya penurunan kadar asam urat :
1.
Kegagalan
fungsi tubulus ginjal dalam melakukan reabsorpsi asam urat dari tubulus ginjal,
sehingga ekskresi asam urat melalui ginjal akan ditingkatkan dan kadar asam
urat dalam darah akan turun. (WellerSeward, E. Miller, 2002).
2.
Pemberian
obat-obatan penurun kadar asam urat. Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan
pemberian obat-obatan yang meningkatkan ekskresi asam urat atau menghambat
pembentukan asam urat, (Steele Thomas H, 1979) cara kerja allopurinol merupakan
struktur isomer dari hipoxanthin dan merupakan penghambat enzim. Fungsi allopurinol
yaitu menempati sisi aktif pada enzim xanthine oxidase, yang biasa
ditempati oleh hypoxanthine. Allopurinol menghambat aktivitas
enzim secara irreversible dengan mengurangi bentuk xanthin oxidase sehingga
menghambat pembentukan asam urat (Diane Colby S, 2001).
G.
Macam – macam pemeriksaan Asam Urat ( Uric Acid )
1.
Pemeriksaan
Holistik
Pemeriksaan
holistik adalah pemeriksaan yang menyeluruh dimana pemeriksaan dilakukan dari
kapan terjadinya nyeri, bagaimana dapat terjadinya nyeri. Setelah itu dilihat
riwayat kesehatan, baru ditegakkan diagnosis (Kee, Joyce
LeFever. 2008)
2.
Pemeriksaan Enzimatis
Pemeriksaan
enzimatis adalah pemeriksaan asam urat dengan prinsip uric – acid yang
bereaksi dengan urease membentuk reaksi H2O2 dibawah katalisis peroksiadase
dengan 3,5 didorohydroksi bensensulforic acid dan 4 aminophenazone memberikan
reaksi warna violet dengan indikator Quinollmine (Bishop L. Michae2000)
H.
Nilai normal
Asam Urat
1.
Kadar asam
urat normal untuk laki-laki berkisar 3,5 – 7 mg/dl.
2.
Kadar asam
urat normal untuk perempuan berkisar 2,6 – 6 mg/dl
K.
Penanganan
1.
Atur pola
makan
2.
Minum obat
sesuai dengan resep dokter atau suplemen
3.
Olahraga dan
Diet
L.
KDM untuk penderita
Asam Urat
1.
Menghindar faktor
pencetusnya
2.
Menghindari cidera
3.
Tidak minum-minuman
beralkohol
4.
Mengurangi makanan yang
kaya akan protein
5.
Banyak minum air mineral
6.
Mengurangi berat badan
7.
Pencegahan dengan diet
a.
Menghindari konsumsi
protein purin secara berlebihan, misalnya usus, babat, limpa, jeroan, danging
sapi, paru, otak, ginjal, ekstrak danging, danging kambing/babi, sarden, udang,
siput, ikan-ikan kecil, jamur kering, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran
hijau (bayam, kangkung, daun melinjo, tempe, tahu)
b.
Konsumsi lemak harus
dibatasi
c.
Karbohidrat yang di
konsumsi sebaiknya karbohidrat kompleks
8.
Konsumsi buah yang
banyak mengandung air (semangka, melon, blewah, belimbing
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Gout arthritis adalah suatu sindrom klinik yang
mempunyai gambaran khusus yaitu arthritis akut. Arthritis Gout lebih banyak
terdapat pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita
biasanya mendekati masa menopause.
Gejala Arthrtis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi
jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu
dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk kedalam kelainan metabolik.
Asam Urat adalah produk sisa metabolisme purin. Pada
keadaan normal terjadi keesimbangan antara produksi dan eksresi sekitar du
pertiga (2/3) jumlah yang di produksi setiap hari dieksresikan melalui ginjal
dan sisanya melalui feses. Serum asam Urat normal untuk laki-laki berkisar 3,5
– 7 mg/dl. untuk perempuan berkisar 2,6 – 6 mg/dl pada level lebih dari 7,0
mg/dl akan terbentuk kristal monosodium urat.
B.
Saran
1.
Guru Mata
Pelajaran
Diharapkan guru mata pembelajaran
kewirausahaan tidak pernah lelah memberikan ilmu baru kepada siswa-siswi
khususnya untuk kelas keperawatan.
2.
Siswa
Diharapkan siswa-siswi
bisa lebih semangat dalam belajar


Tidak ada komentar:
Posting Komentar