BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masa neonatal
masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran. Bayi
adalah anak yang belum lama lahir. Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500-4000 gram.
Bayi adalah individu baru yang lahir di dunia. Dalam keadaannya yang terbatas,
maka individu baru ini sangatlah membutuhkan perawatan dari orang lain.
Rencana asuhan
pada bayi hari ke 2 sampai ke 6 setelah lahir harus di buat secara menyeluruh
dan rasional sesuai dengan temuan pada langkah sebelumnya atau sesuai dengan
keadaan bayi saat itu, apakah dalam keadaan normal atau sehat atau
mengalami gangguan / sakit. Pada bayi – bayi yang lahir di rumah sakit, atau
klinik – klinik bersalin, asuhan pada bayi usia 2 – 6 hari ini juga harus di
informasikan dan di ajarkan pada orang tua bayi, sehingga pada saat kembali ke
rumah, mereka sudah siap dan dapat melaksanakannya sendiri. Secara umum asuhan
yang di berikan pada bayi usia 2 – 6 hari meliputi hal – hal yang berkaitan
dengan minum, BAK, BAB, tidur, kebersihan kulit, keamanan, tanda – tanda
bahaya, dan penyuluhan sebelum pulang.
Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal
di dunia pada bulan pertama kehidupan dan dua pertiganya meninggal pada minggu
pertama. Penyebab utama kematian pada minggu pertama kehidupan adalah
komplikasi kehamilan dan persalinan seperti asfiksia, sepsis dan komplikasi
berat lahir rendah. Kurang lebih 98% kematian ini terjadi di Negara
berkembang dan sebagian besar kematian ini dapat dicegah dengan pencegahan dini
dan pengobatan yang tepat.
Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi
pada masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga
kecacatan. Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan
kehamilan yang kurang memadai, manajemen persalinan yang tidak tepat dan tidak
bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu meninggal pada waktu
melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang kecil..
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan tanda
bahaya pada bayi baru lahir?
2. Bagaimana kondisi yang
mempengaruhi kondisi pasca natal?
3. Berapa berat badan normal
bayi pada saat lahir?
4. Bagaimana tanda – tanda bahaya
pada bayi baru lahir?
5. Bagaimana komplikasi pada
bayi baru lahir yang di sertai dengan tanda bahaya?
1.3.Tujuan
1.3.1
Tujuan Umum
Setelah terselesaikanya makalah
ini di harapkan mahasiswa mampu mengenali tanda – tanda bahaya pada bayi baru
lahir
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Mengetahui
pengertian dari tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir
2. Mengetahui
kondisi yang mempengaruhi kondisi pasca natal
3. Mengetahui
berat badan normal bayi pada saat lahir
4. Mengetahui
tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir
5. Mengetahui
komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi baru lahir yang di sertai
dengan tanda bahaya.
1.4.Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat
memberikan suatu manfaat yang berarti kepada :
1. Bagi Institusi pendidikan
Dapat di jadikan sebagai bacaan dan sumber
informasi bagi mahasiswa dan pendidikan dalam melaksanakan program pendidikan.
2. Bagi Masyarakat/Orang tua Bayi
Setelah diberikan asuhan komprehensif diharapkan
orang tua dapat mengenali tanda – tanda bahaya yang terjadi pada bayi baru
lahir.
3. Bagi Mahasiswa
Studi kasus ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan mahasiswa tentang cara mengenali tanda – tanda bahaya pada bayi
baru lahir dan dapat menanganinya dengan baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Tanda bahaya
bayi baru lahir adalah suatu keadaan atau masalah pada bayi baru lahir yang
dapat mengakibatkan kematian pada bayi.
Bayi baru lahir
adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat
badan lahir 2.500-4000 gram dan telah mampu hidup di luar kandungan.
Masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Periode Partunate,
dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan 30 menit setelah
kelahiran.
2.
Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali pusar
sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur.
2.2 Kondisi yang mempengaruhi
penyesuaian diri pada kehidupan pascanatal:
1.
Lingkungan pranatal, dimana pada waktu dilingkungan pranatal tidak di rawat
oleh ibunya sehingga dilingkungan pascanatal meempengaruhi perkembangannya.
2.
Jenis persalinan, mudah atau sulitnya persalinan mempengaruhi penyesuaian
pascanatal.
3.
Pengalaman yang berhubungan dengan persalinan, ada dua pengalaman yang
berpengaruh besar pada penyesuaian pascanatal,yaitu seberapa jauh ibu
terpengaruh oleh obat-obatan dan mudah sullitnya bayi bernapas.
4.
Lamanya periode kehamilan, jika bayi yang dilahirkan sebelum waktunya di sebut premature,
sedangkan yang terlambat disebut postmatur. Abortus : bayi lahir dengan berat badan
kurang dari 500 g, dan / atau usia gestasi kurang dari 20 minggu. Angka harapan hidup amat sangat kecil, kurang dari 1%
5.
Sikap Orang tua, sikap yang menyenangkan dari orang tua memperlakukan bayinya
itu akan mendorong penyesuaian yang baik.
6.
Perawatan pascanatal, yaitu ada tiga aspek : pertama kebutuhan tubuh, kedua
rangsangan yang diberikan.dan ketiga kepercayaan orang tua.
2.3 Berat badan bayi baru lahir
(birthweight)
Berat badan bayi pada saat
kelahiran, ditimbang dalam waktu satu jam sesudah lahir:
1.
Bayi berat lahir cukup : bayi dengan berat lahir > 2500 g.
2.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) / Low birthweight infant : bayi dengan berat
badan lahir kurang dari 1500 – 2500 g.
3.
Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) / Very low birthweight infant : bayi
dengan berat badan lahir 1000 – 1500 g.
4.
Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) / Extremely very low birthweight
infant : bayi lahir hidup dengan berat badan lahir kurang dari 1000 g.
2.4 Tanda – Tanda Bahaya pada Bayi
Baru Lahir
Berikut berapa tanda yang perlu anda perhatikan dalam
mengenali kegawatan pada bayi baru (neonatus):
1.
Bayi tidak mau menyusu
Anda harus
merasa curiga jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti yang kita ketahui
bersama, ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak mau menyusu maka
asupan nutrisinya kan berkyrang dan ini akan berefek pada kondisi tubuhnya.
Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah dalam kondisi lemah, dan mungkin
justru dalam kondisi dehidrasi berat.
2.
Kejang
Kejang pada
bayi memang terkadang terjadi. Yang perlu anda perhatikan adalah bagaimana
kondisi pemicu kejang. Apakah kejang terjadi saat bayi demam. Jika ya
kemungkinan kejang dipicu dari demamnya, selalu sediakan obat penurun panas
sesuai dengan dosis anjuran dokter. Jika bayi anda kejang namun tidak dalam
kondisi demam, maka curigai ada masalah lain. Perhatikan freksuensi dan lamanya
kejang, konsultasikan pada dokter.
3.
Lemah
Jika bayi anda
terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan biarkan kondisi ini
berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah yang berlebihan ataupun
infeksi berat.
4.
Sesak Nafas
Frekuensi nafas
bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa yaitu sekitar 30-60 kali per
menit. Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali per menit atau lebih dari 60 kali
per menit maka anda wajib waspada. Lihat dinding dadanya, ada tarikan atau
tidak.
5.
Merintih
Bayi belum
dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi kita merintih terus
menerus kendati sudah diberi ASI atau sudah dihapuk-hapuk, maka konsultasikan
hal ini pada dokter. Bisa jadi ada ketidaknyamanan lain yang bayi rasakan.
6.
Pusar Kemerahan
Tali pusat yang
berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi. Yang harus anda perhatikan
saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi tetap kering dan bersih.
Bersihkan dengan air hangat dan biarkan kering. Betadin dan alcohol boleh
diberikan tapi tidak untuk dikompreskan. Artinya hanya dioleskan saja saat
sudah kering baru anda tutup dengan kassa steril yang bisa anda beli di apotik.
7.
Demam atau Tubuh Merasa Dingin
Suhu normal
bayi berkisar antara 36,50C – 37,50C. Jika kurang atau
lebih perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat bayi
anda kehilangan panas tubuh seperti ruangan yang dingin atau pakaian yang
basah.
8.
Mata Bernanah Banyak
Nanah yang
berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi yang berasal dari proses
persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat lalu konsultasikan
pada dokter atau bidan.
9.
Kulit Terlihat Kuning
Kuning pada
bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika kuning pada bayi
terjadi pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir atau ≥ 14 hari setelah lahir, kuning
menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan tinja bayi berwarna kuning maka
anda harus mengkonsultasikan hal tersebut pada dokter.
Tindakan yang
harus dilakukan bila ada salah satu saja tanda bahaya : Merujuk segera ke rumah
sakit atau puskesmas.Masalah atau kondisi akut perlu tindakan segera dalam satu
jam kelahiran (oleh tenaga di kamar bersalin) :
·
Tidak bernafas
·
Sesak nafas
·
Sianosis sentral ( kulit biru)
·
Bayi berat lahir rendah (BBLR ) < 2500 gram
·
Letargis
·
Hipotermi atau stress dingin (suhu aksila <36.5°c)
·
Kejang
Kondisi perlu
tindakan awal
·
Potensial infeksi bakteri (pada ketuban pecah din atau pecah lama)
·
Potensial sifilis (ibu dengan gejala atauserologis positif)
·
Kondisi malformasi atau masalah lain yang tidak perlu tindakan segera (oleh
tenaga di kamarbersalin):
·
Lakukan asuhan segera bayi baru lahir dalam jam pertama setelah kelahiran bayi
·
Rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayanan yang sesuai
2.5 Komplikasi Pada Bayi Baru Lahir
Komplikasi pada
bayi baru lahir dan neonates,antara lain:
· Prematuritas dan
BBLR
· Asfiksia
· Infeksi bakteri
· Kejang
· Ikterus
· Diare
· Hipotermi
· Tetanus
neonatorum
· Trauma lahir
· Sindroma
gangguan pernafasan
· Kelainan
congenital
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanda bahaya
bayi baru lahir adalah suatu keadaan atau masalah pada bayi baru lahir yang
dapat mengakibatkan kematian pada bayi. Tindakan yang harus dilakukan
bila ada salah satu saja tanda bahaya : Merujuk segera ke rumah sakit atau
puskesmas.Masalah atau kondisi akut perlu tindakan segera dalam satu jam
kelahiran (oleh tenaga di kamar bersalin) : Tidak bernafas, Sesak nafas,
Sianosis sentral ( kulit biru), Bayi berat lahir rendah (BBLR ) < 2500 gram,
Letargis, Hipotermi atau stress dingin (suhu aksila <36.5°c),
Kejang.
3.2 Saran
Hendaknya kita
dapat mengetahui dan mengenali tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir,
sehingga apabila kita menemukan salah satu tanda bahaya pada BBL kita dapat
merujuk segera ke puskesmas atau ke rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
-
Saiffudin,Abdul Bahri.2006.Buku
Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta: YBP-SP
-
Barbara , 2004. Perawatan
ibu-bayi baru lahir.jakarta:EGC.
-
Http://www.wordpress.com. Tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar