DI SUSUN OLEH
NAMA : PAULINA LAMBU
NIM :
15150056
PRODI
: D-3 KEBIDANAN
KELAS : A.12.2
PROGRAM
STUDY D-III KEBIDANAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Karena atas berkat rahmat dan kasihNya, sehingga akhirnya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “GIZI PADA IBU MENYUSUI” makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “ASUHAN KEBIDANAN KEBIDANAN”. Kami menyadari banyak kekurangan
dan hal-hal yang perlu ditambahkan pada tugas makalah ini. Kesempurnaan hanya
milik Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan
dari para pembaca. Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih banyak kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini dan besar harapan penyusun,
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan tentang
pembahasan konsep diri keterampilan dasar kebidanan ini. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa bersama kita amin.
Yogyakarta, 11 April 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat
yang mengandung protein, lemak,mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan
oleh ibu menyusui dalam jumlah tertentu selama menyusui. Masa postpartum
merupakan masa pemulihan karena merupakan faktor penunjang yang utama produksi
ASI sehingga apabila gizi tidak terpenuhi akan menghambat produksi ASI dan
dapat mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi untuk bayi baru lahir. Ibu
menyusui memiliki kebutuhan yang banyak akan asupan gizi yang terkandung di
dalam setiap makanan yang di konsumsinya dengan memperhatikan kebutuhan yang di
perlukan oleh tubuhya. Pendidikan tentang gizi amat penting diberikan untuk
memberikan pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahuinya, sehingga dengan
demikian pola makannya akan lebih diperhatikan melelui penyusunan menu seimbang
yang di anjurkan dalam pemenuhan kecukupan gizinya. Selain dengan pendidikan,
advokasi bisa kita lakukan pada ibu menyusui. Agar terciptanya suatu dorongan
yang mendasar akan pentingnya gizi pada Ibu ataupun untuk bayinya.
Dengan melihat pemaparan diatas, muncullah
sebuah keinginan tentang pembuatan makalah mengenai “Gizi Pada Ibu Menyusui”
yang berisikan tentang status kebutuhan asupan gizi ibu menyusui, pengaruh gizi
pada sukses menyusui, dan cara memberikan pendidikan gizi. Selain itu, makalah
ini juga merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Gizi dalam Kesehatan
Reproduksi.
2. Tujuan
Pembuatan makalah tentang Gizi Pada
Ibu Menyusui ini, bertujuan untuk :
1.
Agar mahasiswa dapat mengetahui status kebutuhan
asupan gizi yang harus diperhatikan untuk ibu menyusui.
2.
Agar mahasiswa dapat mengetahui pengaruh status gizi
ibu pada kesuksesan pemberian ASI.
3.
Agar mahasiswa dapat mengetahui cara untuk memberikan
pendidikan gizi pada ibu menyusui.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Status Gizi
Ibu Menyusui
Status gizi ibu memberikan peranan yang penting
terhadap kuantitas dan kualitas produksi ASI. Misalnya jika ibu kekurangan
kalsium akan menyebabkan kebutuhan kalsium bayi diambil dari cabang kalsium
pada jaringan ibu. Jika hal ini dibiarkan terus berlanjut maka akan
mengakibatkan ibu mengalami osteophorosis dan kerusakan gigi. Kuantitas
produksi ASI di pengaruhi oleh keadaan gizi ibu, ibu dengan gizi baik akan
memproduksi ASI sekitar 600 - 800 ml pada bulan pertama, sedangkan ibu dengan
gizi kurang hanya memproduksi ASI sekitar 500 - 700 ml Status gizi ibu menyusui di pengaruhi oleh prinsip,
dan faktor yang mesti diperhatikan dalam pemenuhannya.
1.
Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan
produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila
pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas
kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui
tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah
makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
2.
Faktor- faktor yang mempengaruhi produksi ASI
·
Pengaruh makanan erat
kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
·
Protein,
dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein
sehari.
· Suplementasi,
jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
kekurangan satu atau lebih zat gizi.
·
Aktivitas.
·
Psikologi
·
Kesehatan
·
Pengetahuan
dan Pendidikan tentang pantangan, kesukaan, kebutuhan
·
Sosial
ekonomi
·
Bayi tidak
mau menyusui
·
Masalah pada
payudara
3.
Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
a)
Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui
Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah
harus dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa
bayi. Selain itu, ibu yang memiliki gizi yang cukup juga dapat membantu
pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan. Selain itu, produksi ASI juga
dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak di penuhi dengan baik semasa hamil dan
menyusui tentu akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi ibu, kesehatan ibu dan anak karena ASI yang akan dihasilkan akan
berkualitas rendah.
Zat gizi
yang dibutuhkan antara lain:
·
Energi
Karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan
tambahan masukan energi untuk mencukupi kebutuhan untuk ibu dan janin. Untuk
itu dibutuhkan sebesar 700 kkal/jari (6 bulan pertama menyusui). Untuk 6 bulan
kedua dibutuhkan sekitar rata-rata 500 kkal/ hari dan pada tahun kedua
dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
· Protein
Tambahan
protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama. Pada 6 bulan kedua
dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua dibutuhkan sebesar
11g/hari.
·
- Zat besi
Terdapat
sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh karna itu perlu
ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata kebutuhan zat besi untuk 6
bulan pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehingga memerlukan tambahan zat
besi sebesar 5 mg/ hari.
· Kalsium
Diperlukan
tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg, karena dalam proses
produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi kalsiun dalam ASI relative
konstan baik dalam kondisi intake kalsium cukup atau kurang. Jika intake
kalsium tidak mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam produksi ASI akan diambil
dari deposit yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
Vitamin D
Penting
untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.
· Vitamin B-6
Memetabolisme
lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel, mendukung syaraf dan
sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi produksi sel
darah merah dan putih.
· Folic Acid
(Asam folat)
Mensintesis
DNA dan membantu dalam pembelahan sel.
· Vitamin B-12
Mendukung
sistem saraf dan produksi sel darah merah.
·
Zinc (Seng)
Mendukung
sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting dalam penyembuhan luka.
Tabel Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
Zat gizi
|
0-6 bulan
|
7-12 bulan
|
Energi
(kkal)
|
+ 700
|
+ 500
|
Protein
(g)
|
+ 16
|
+ 12
|
Vitamin
(RE)
|
+ 350
|
+ 300
|
Tiamin
(mg)
|
+ 0,3
|
+ 0,3
|
Riboflavin
(mg)
|
+ 0,4
|
+ 0,3
|
Niasin
(mg)
|
+ 3
|
+ 3
|
Vitamin
B-12 (µg)
|
+ 0,3
|
+ 0,3
|
Asam folat
(µg)
|
+ 50
|
+ 40
|
Vitamin C
(mg)
|
+ 25
|
+ 10
|
Kalsium
(mg)
|
+ 400
|
+ 400
|
Fosfor
(mg)
|
+ 300
|
+ 200
|
Magnesium
(mg)
|
+ 40
|
+ 30
|
Besi (mg)
|
+ 2
|
+ 2
|
Seng (mg)
|
+ 10
|
+10
|
Iodium
(µg)
|
+ 50
|
+ 50
|
Selenium
(µg)
|
+ 25
|
+ 20
|
Kandungan vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa
ibu dan bayi memperoleh nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan
dan perkembangan yang sehat. Semua gizi tersebut dapat didapatkan pada:
a) Sayur-sayuran
Sayuran
merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi, serat, asam folat,
beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans. Makan-makanan
kaya zat besi membantu memelihara tingkat energi Anda sekaligus mampu mencegah
anemia. Folate atau asam folat sangat penting dalam pembentukan sel darah
merah. Jika Anda suka sayuran mentah, coba makan bayam, selada, tomat, ketimun,
dan jamur. Jika Anda memilih sayuran yang telah dimasak, pertimbangkan gambas,
kacang polong, jagung, kentang, dan labu. sebaiknya makan 3-5 hidangan sayuran
setiap hari.
b) Buah-buahan
Buah yang
sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah makan. Kandungan vitamin A,
B, K, dan C dalam buah baik untuk membangun sistem kekebalan tubuh ibu dan
bayi. Asupan buah juga membantu tubuh penyerapan zat besi. Konsumsi buah-buahan
seperti blueberry dan strawberry sangat disarankan karena
mengandung anti oksidan dan serat tinggi. Buah dapat dimakan dalam keadaan
alami, beku atau dijus. Usahakan makan 3-5 porsi buah setiap hari.
c) Kacang-kacangan
Kacang
mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak sehat. Protein penting
memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak kacang-kacangan yang juga
mengandung vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium, magnesium dan fosfor.
Tingkat cukup kalsium diperlukan untuk membangun tulang yang sehat dan gigi.
Kacang juga baik untuk camilan termasuk kenari, kacang pinus, kemiri, hazelnut,
kacang Brasil dan pistachio.
d) Ikan
Ikan tinggi
omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi ingat, menurut US
Environmental Protection Agency (EPA), ibu menyusui tidak boleh makan ikan hiu,
ikan todak, makarel raja, atau ikan ubin karena tingkat kandungan merkurinya
sangat tinggi. Ikan salmon pollock tuna dan ikan patin masih aman dikonsumsi
12 ons seminggu karena termasuk jenis ikan rendah merkuri.
Hal yang paling penting dalam memenuhi gizi adalah
menjaga pola makanan bergizi untuk ibu menyusui, terutama makanan yang banyak
mengandung protein, vitamin, mineral, dan cairan.
Berikut beberapa contoh makanan serta nilai gizi yang
dikandungnya
Makanan
|
Jumlah energi
|
3/4 gelas
nasi seberat 100 g
|
175
Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat
|
2 buah
kentang berukuran sedang seberat 200 g
|
175
Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat
|
2 iris
roti seberat 80 g
|
175
Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat
|
5 biskuit
kraker seberat 50 g
|
175
Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat
|
1 potong
daging ukuran sedang seberat 50 g
|
95 Kalori,
10 g protein, dan 6 g lemak
|
1 butir
telur ayam negeri seberat 60 g
|
95 Kalori,
10 g protein, dan 6 g lemak
|
50 g udang
basah
|
95 Kalori,
10 g protein, dan 6 g lemak
|
1 buah
tahu ukuran besar seberat 100 g
|
80 Kalori,
6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g karbohidrat
|
2 potong
sedang tempe seberat 50 g
|
80 Kalori,
6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g karbohidrat
|
2 1/2 sdm
kacang hijau seberat 25 g
|
80 Kalori,
6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g karbohidrat
|
Syarat gizi seimbang untuk ibu menyusui
ü Tinggi
kalori dan protein
ü Cukup
vitamin dan mineral
ü Mudah
dicerna dan tidak merangsang
ü Tinggi
cairan : 800 – 1000 ml/hr
ü Tinggi
konsumsi cairan dan buah segar
ü Susunan menu
bervariasi dan seimbang
b) Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Kekurangan gizi pada ibu menyusui
menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi
meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguanpada mata.
B.
Pengaruh
Status Gizi Ibu Pada Sukses Menyusui
Bila
kebutuhan energi wanita usia reproduksi sebesar 2100 kcal / hari, seorang ibu
menyusui memerlukan asupan rata-rata 2700 kcal dalam kesehariannya. Tambahan
sebesar 500 – 700 kkal tersebut tak lain diperlukan untuk keperluan Biosintesis
ASI. Ekstra energi tersebut tidak semuanya harus di dapatkan dari intake
makanan yang di konsumsi ibu menyusui sehari-hari. 200 kcal ternyata telah
tersedia di tubuh ibu berupa cadangan deposit yang telah di bentuk sejak
dimulainya proses masa kehamilan. Sisa 300 – 500 kcal / hari lah yang baru di
harapkan diperoleh dari intake makanan keseharian sang ibu. Jadi tidak tepat
bila dikatakan seorang ibu menyusui harus makan dengan porsi besar-besaran agar
tidak kelaparan dan produksi ASI lancar.
Saat menyusui minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu merokok selama
menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi susu. Penggunaan pil
KB selama menyusui harus dihindari sebab dampak jangka panjang hormon dalam pil
masih belum diketahui. Pil KB juga diketahui mengurangi produksi susu. Namun,
pil POP (Progesteron Only Pil / low-dose) tidak mempengaruhi produksi susu, dan
pada kasus khusus pil ini boleh di gunakan (misalnya pada kasus ibu Diabetes
yang tidak boleh hamil). Namun, kebanyakan wanita sebaiknya menggunakan metode
KB alamiah, kondom, atau IUD daripada menggunakan KB hormonal.
C. Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui
- Buat setiap gigitan berarti.
Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan. - Semua kalori
tidak diciptakan setara.
Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan. - Jika ibu kelaparan, maka bayi juga kelaparan.
Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup. - Menjadi ahli efesiensi.
Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi. - Karbohidrat adalah isu komplek.
Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup. - Makanan yang manis belum tentu
bermanfaat, bahkan menimbulkan masalah.
Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi. - Makanlah makanan yang alami.
makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu. - Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga.
Makanan sehari-hari yang di konsumsi oleh ibu menyusui
harus memenuhi syarat menu seimbang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu. Dalam
menyusun hidangan untuk ibu menyusui perlu di perhatikan hal-hal berikut ini :
o
Gunakan
bahan makanan yang beraneka ragam
o
Makanan
mudah di cerna
o
Bumbu tidak terlalu
banyak merangsang
o
Porsi kecil
tapi sering
o
Cukup cairan
o
Ibu yang
tidak mengalami penyakit tertentu tidak ada pantangan dalam hal makan
o
Makanan yang
seimbang, gerak badan, dan udara segar
o
Menjaga
kesehatan jasmani dan rohani
o
Jika ibu
terlalu gemuk, kurangi makanan sumber zat tenaga
o
Jika ibu
terlalu kurus, tambahkan porsi makan
o
Hindari
alkohol karena dapat berakibat bayi mengalami FAS (Fetal Alkohol Syndrome)
dengan tanda-tanda :pertumbuhan lambat, kepala kecil, bentuk wajah berubah,
pertumbuhan sel, serta jumlah produksi sel menurun.
Adapun kebutuhan tambahan makanan yang harus di
konsumsi oleh ibu menyusui dapat di lihat dari porsi makan yang harus
dikonsumsi. Kebutuhan tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah ini yang dapat
dijadikan sebagai indikasi dari jumlah makanan yang di butuhkan oleh tubuh yang
harus dikonsumsi oleh ibu.
Tabel Tambahan Makanan Untuk Ibu Menyusui
Bahan Makanan
|
Tidak Menyusui (gr)
|
Menyusui 0 – 6 bulan (gr)
|
Menyusui 7 – 12 bulan (gr)
|
Menyusui 13 – 24 bulan
|
Beras
|
250 = nasi
500 gr/5 gelas
|
50 = nasi
100 gr/ 1 gelas
|
50
|
50
|
Protein
hewani
|
100 (2
potong)
|
50 (1
potong)
|
50
|
50
|
Telur
|
50 (1
butir)
|
50 (1
potong)
|
50
|
50
|
Protein
nabati
|
100 (4
potong)
|
50 (2
potong)
|
50
|
50
|
Kacang
hijau
|
25 (2,5
sdm)
|
51 (5 sdm)
|
-
|
-
|
Sayuran
|
200 (2 gelas)
|
100 (1
gelas)
|
100
|
100
|
Buah
|
201 (2
potong)
|
100 (1
potong)
|
100
|
100
|
Minyak
|
25 (2,5
sdm)
|
25 (2,5
sdm)
|
25
|
25
|
Gula
|
25 (2,5
sdm)
|
25 (2,5
sdm)
|
25
|
25
|
Susu bubuk
|
25 (2,5
sdm)
|
50 (5 sdm)
|
50
|
25
|
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan penulis
berdasarkan hasil pembahasan yang telah dibuat.
Jadi, gizi
pada ibu menyusui harus diperatikan dalam pemenuhannya. Karena gizi ibu
menyusui sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan bayi. Karena dari makanan yang dikonsumsi ibu itu
yang mempengaruhi juga banyak sedikitnya ASI yang dihasilkan oleh ibu yang
menyusui.semakin banyak menu yang dikonsumsi semakin banyak juga ASI yang
diperoleh oelh bayi. Bayi yang berumur 0-6 bulan harus mendapat ASI secara
langsung dari ibunya. Karena bayi yang berumur 0-6 bulan makanan utamanya
adalah ASI.Belum dapat mengonsumsi makanan yang lain, karena organ-organ
pencernaan belum bisa berfungsi secara sempurna atau masih lunak. Maka
disarankan bagi ibu-ibu yang menyusui harus mengatur menu makannya. Sehingga
bayinya tidak kekurangan gizi. Sudah banyak di Indonesia di temui anak-anak
yang kekurangan gizi atau gizi buruk.
Mari kita
majukan bangsa kita dengan cara, menyarankan bagi ibu-ibu yang menyusui harus
dapat mengatur menu makanannya sehari-hari. Supaya tidak ada lagi korban gizi
buruk di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
majalahkesehatan.com/makanan-ibu-menyusui/
female.kompas.com/read/2012/08/13/09320367/Pola.Makan.Ibu.Menyusuifemale.kompas.com/read/2012/08/13/09320367/Pola.Makan.Ibu.Menyusui
bidanku.com/index.php?/gizi-dan-nutrisi-ibu-hamilbidanku.com/index.php?/gizi-dan-nutrisi-ibu-hamil
pondokibu.com/asupan-gizi-ibu-menyusui-saat-berpuasa.htmlpondokibu.com/asupan-gizi-ibu-menyusui-saat-berpuasa.html

Tidak ada komentar:
Posting Komentar