DISUSUN OLEH :
NAMA : PAULINA LAMBU (15150056)
KELAS : A.12.2
PRODI : D-3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
pertolonganNya sehingga Kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Dalam Makalah ini
kami membahas tentang .pemasaran soaial asuhan kebidanan
Makalah ini akan menjelaskan tentang pemasaran sosial
jasa asuhan kebidana secara lebih mendalam. Dalam hal ini pemasaran sosial
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi
tertentu seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan
atau minat masyarakat. Pemasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi
seorang bidan dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan maupun asuhan
kebidanan
Untuk itu
semoga makalah yang Kami buat ini dapat bermanfaat untuk kita semua
penggunanya.
Yogyakarta, 23 Maret 2016
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Dalam penyediaan jasa
asuhan kebidanan tentunya bidan perlu memiliki pengetahuan tentang pemasaran
sosial jasa asuhan kebidana secara lebih mendalam. Dalam hal ini pemasaran
sosial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menjual produk yang berupa
komoditi tertentu seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada
kebutuhan atau minat masyarakat. Pemasaran juga merupakan hal yang sangat
penting bagi seorang bidan dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan maupun
asuhan kebidanan. Oleh karena itu yang dipasarkan berupa cara hidup sehat,
pandangan atau nilai, dan bakunya suatu barang / jasa, pemasaran ini dikenal
dengan sebutan pemasaran sosial. Sasaran khusus dalam pemasaran jasa asuhan
kebidanan adalah Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu nifas, Bayi, Balita, Calon
pengantin, Pasangan usia subur, wanita usia menopause dan lanjut usia.
II. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu ditinjau lebih lanjut
mengenai:
·
Definisi Pemasaran
·
Manajemen Pemasaran
·
Sistem Pemasaran
·
Tujuan Pemasaran
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi
·
Peranan
·
Komponen
·
Proses
·
Strategi Pemasaran
·
Pemasaran Jasa Sosial Asuhan Kebidanan
·
Langkah-langkah pemasaran social dalam bidang kebidanan.
·
Jurnal yang berkaitan dengan
pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan
III. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah mengidentifikasi mengenai Pemasaran Sosial Jasa Asuhan Kebidanan.
IV. MANFAAT PENULISAN
·
Bagi Masyarakat
Masyarakat menjadi tau dan mengerti
bagaimana pokok-pokok penting dari pemasaran.
·
Bagi Tenaga Kesehatan (khususn
Sebagai informasi tenaga kesehatan
khususnya bidan mengenai pokok-pokok penting dalam Pemasaran Sosial Jasa Asuhan
Kebidanan.
·
Bagi Institusi Pendidikan
Menambah pengetahuan referensi yang
menunjang ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMASARAN
SOSIAL JASA ASUHAN KEBIDANAN
A. DEFINISI PEMASARAN
Dalam ilmu social terdapat beberapa
pengertian dan tujuan dari pemasaran diantaranya adalah : American Marketing
Assosoation mendefinisikan marketing sebagai kegiatan bisnis yang mengarahkan
arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen atau pengguna.
Menurut Yeyeh Rukiyah Tahun 2011
pemasaran sebagai upaya penggunaan dan teknik pemasaran untuk meningkatkan
penerimaan suatu gagasan atau perilaku soasial. Pemasaran
juga dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang diarahkan intuk kepuasan,
keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.
Pemasaran identik dengan proses
perdagangan barang yang
diorentasikan sebagai preoses
jual beli dan tawar menawar, sehingga
pemasaran kadang menjadi hal yang terlupakan ketika kita membahas tentang
penyediaan jasa.
Defenisi pemasaran menurut
beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1) Sumarni dan
Soeprihanto (1995 )
Pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan.
2) WY. Stanton
(1997 )
Pemasaran adalah sesuatu yang
meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan dari sebuah perencanaan
dan penentuan harga sampai dengan promosi dan distribusi barang dan jasa yang
bisa memuaskan kebutuhan pembeli.
3) Trioso
Purnawarman (2001 )
Pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain.
4) Philip
Kotler (Marketing)
Pemasaran adalah kegiatan
manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran.
5) Philip Kotler dan Amstrong
Pemasaran adalah sebagai suatu
proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik
produk dan nilai dengan orang lain.
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan
suatu kegiatan atau proses tukar menukar yang dapat memberikan nilai baik bagi
konsumen maupun produsen sehingga dapat tercipta serangkaian kegiatan dari
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta pemantauan.
Pemasaran
sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan pemasaran komersial, pemasaran sosial
menggunakan teknik analisis yang sama (riset pasar, pengembangan produk,
penentuan harga, keterjangkauan, periklanan dan promosi). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pemasaran sosial adalah penerapan konsep dan teknik pemasaran
untuk mendapatkan manfaat sosial. Tentu saja ada sedikit perbedaan antara
pemasaran komersial dengan pemasaran sosial.
Perbedaan
antara pemasaran komersial dan pemasaran sosial menurut Depkes (1997) antara
lain adalah: 1) penggunaan produk sosial biasanya lebih rumit dari pada produk
komersial, misal penggunaan oralit tidak semudah minum coca-cola, 2) produk
sosial sering kali kontroversial, 3) keuntungan produk sosial tidak cepat
dirasakan, 4) saluran distribusi untuk produk-produk sosial lebih sulit
dikontrol karena biasanya menyangkut banyak pihak, 5) konsumen pada umumnya
tidak mampu, rawan terhadap penyakit dan berpendidikan rendah
Pemasaran
sosial dalam program-program kesehatan internasional berperan dalam penjualan
komoditi dan gagasan atau prilaku. Pada kenyataannya pemasaran sosial hampir
selalu dimulai dengan promosi tentang sikap atau kepercayaan yang berkaitan
dengan kesehatan. Berdasarkan itu disampaikan anjuran tentang produk atau pelayanan
baru, dan diberikan petunjuk tentang cara penggunaan yang efektif.
Produk-produk
yang secara sosial bermanfaat (seperti kondom, pil kontrasepsi, tablet Fe dan
oralit) dan sering disubsidi, proses penjualan ternyata sangat rumit. Karena
harus meningkatkan motivasi konsumen, merangsang kegiatan perusahaan, agen dan
pengecer, meningkatkan potensi kemandirian program dimasayang akan datang, dan
kesemuanya merupakan ukuran keberhasilan program. Teknik- teknik pemasaran
menjadi penting untuk “menjual” perilaku baru. Para konsumen harus melakukan
pertukaran yang rumit antara perilaku baru serta memerlukan waktu dan daya
untuk mendapatkan hasil yang hanya dapat dibuktikan dalam jangka waktu yang
panjang dan mungkin membuahkan akibat yang tidak menyenangkan dalam waktu
pendek.
Pemasaran sosial pada dasarnya berorientasi pada konsumen. Konsumen atau
pengguna bukan hanya merupakan sasaran pokok, tapi juga sebagai pengukur apakah
kegiatan yang dilaksanakan cocok, diminati, dan berhasil. Konsumen secara
sistematis dimintai saran sepanjang proses pemasaran sosial, memberikan data
untuk berbagai keputusan pemasaran yang menentukan ( Depkes, 1997).
Pemasaran
Sosial VS Pemasaran Komersial ( Rukiyah Yeyeh, 2011 )
1.
Pemasaran
social mempunyai tujuna akhir : prubahan periklaku atau gaya hidup yang ditu
relative tidak mengenakkan, merepotkan dan tidak memiliki reward, konsumen
sering merasa keberatan mengubah perilaku yang sudah berakar dalam kehidupannya
, apalagi bila perubahan tersebut dinilai berlawanan dengan budaya, sedangkan
pemasaran komersial bertujuan sasaran konsumen berkompetisi menggunakan produk
tersebut dengan menaikkan konsumsi berproduk. Konsumen merasakan secara
langsung “ kenikmatan “ yang diperoleh dengan membeli produk.
2.
Pemasaran
social mengharapkn hasil akhir lebih susah di monitor, yaitu perubahan perilaku
yang biasanya memerlukan waktu lama, sedangkan pemasaran komersial bisnis
komersial dianggap suskses sekalipun hanya sebagian sasaran menggunakan merek
produk tersebut. Hasil akhir mudah dievaluasi karena penjualan ( nilai) produk
naik.
3.
Dalam
pemasaran social dana diserahkan untuk kampanye kesehatan biasanya terbatas dan
pemegang keputusan belum banyak menyadari kepentingan memasarkan jasa social
itu. Sedangkan pemasaran komersial dana lebih besar karena pemegang keputusan
menyadari perlunya sales force.
B. KONSEP
PEMASARAN
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan,
produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan
pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan
dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan
dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah
keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan
kesediaan untuk membelinya.
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1)
Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2)
Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan
berusaha menjual apa yang dibuat.
3)
Cintailah pelanggan bukan produk anda.
4)
Lakukanlah menurut cara anda. (Burger King)
5)
Andalah yang menentukan. (United Airlines)
6)
Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk
menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan. (JC. Penney)
C. MANAJEMEN
PEMASARAN
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran
untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan manajemen adalah proses perencanaan
(Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan
pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis,
perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Manajemen pemasaran berasal dari dua
kata yaitu manajemen dan pemasaran, yang meliputi:
a.
Analisis
Analisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok sasaran dan mencari institusi yang dapat yang dapat membantu dan bekerja sama. Sasaran pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, calon pengantin, pasangan usia subur, wanita usia menopause, dan lanjut usia.
Analisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok sasaran dan mencari institusi yang dapat yang dapat membantu dan bekerja sama. Sasaran pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, calon pengantin, pasangan usia subur, wanita usia menopause, dan lanjut usia.
b. Melakukan
riset
Tujuan melakukan riset yaitu untuk mengetahui
tanggapan masyarakat terutama kelompok sasaran terhadap jasa pelayanan yang
akan diberikan.
c.
Menyusun
strategi pemasaran
Strategi yang digunakan disini merupakan serangkaian
tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran
adalah :
1) Faktor
micro, yaitu perantara pemasaran, pesaing dan masyarakat.
2) Factor
macro, yaitu demografi/ ekonomi, politik hukum, teknologi/fisik dan sosial/
budaya.
3) Strategi pemasaran
dari sudut pandang penjual :
a)
Tempat yang
strategis
b)
Produk yang
bermutu
c)
Harga yang
kompetitif
d)
Promosi yang
gencar
4) Strategi
pemasaran dari sudut pandang pembeli/ pelanggan :
a)
Kebutuhan
dan keinginan pelanggan
b)
Biaya
c)
Kenyamanan
d)
Komunikasi
5) Monitoring
dan evaluasi
Kegiatan monitoring adalah proses untuk menemukan
kekurangan atau kesalahan pada strategi yang telah ditetapkan. Evaluasi
merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah tujuan dari strategi pemasaran telah
tercapai atau belum
6) Pelaksanaan
proses pemasaran
Kegiatan ini menggunakan media yang telah dipersiapkan
untuk menunjang program melalui pesa- pesan sehingga mudah diingat oleh
masyarakat luas atau konsumen
D. TUJUAN
PEMASARAN
Tujuan pemasaran menurut Yeyeh
Rukiyah tahun 2011 agar konsumen lebih mengenal sebuah produk barang atau jasa
sehingga menjadi tertarik dan membeli produk atau jasa tersebut.
Pemasaran social mempunyai
tujuan sebagai berikut:
1) Memberikan pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan masyarakat.
2) Memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik, keterampilan yang
mantap (dalam memberikan pelayanan kepada klien ).
3) Manurunkan sensitivitas klien pada tarif.
4) Rekomendasi ( pemasaran ) gratis dari mulut ke mulut.
5) Menghemat biaya pemasaran.
6) Penurunan biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistem pelayanan.
7) Peningkatan pendapatan
E. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI
Faktor-faktor yang mempangaruhi
pemasaran yaitu:
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan.
1. Kebutuhan,Keinginan dan
permintaan.
Kebutuhan adalah :
keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan dasar
yang diperlukan misalnya pada persalinan dari segi :
Ø Kebutuhan dasar bidan kelengkapan alat pertolongan persalinan, bahan-bahan
dan obat-obatan
Ø Kebutuhan dasar pasien mendapatkan asuhan yang aman dan nyaman.
Keinginan adalah ; Hasrat akan sesuatu hal
sesuai dengan kebutuhannya tersebut. Asuhan saying ibu adalah keinginan sang
ibu. Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah : mengikut sertakan suami
dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan :
v Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan perlakukan ibu sesuai martabatnya.
v Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya.
v Anjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan ketakutan ataupun
kekhawatirannya.
v Dengarkan dan tanggapi pertannyaan dan kekhawatiran ibu.
v Berikan dukungan, besarkan hatinnya dan tentramkan hati ibu serta anggota
keluargannya.
v Anjurkan ibu untuk ditemani suami atau anggota keluarga yang lain selama
persalinan.
v Lakukan praktek-praktek pencegahan infeksi yang baik.
v Hargai privasi ibu
v Anjurkan ibu mencoba berbagai posisi selama persalinan
v Anjurkan ibu minum cairan atau makan makanan ringan bila ia mau
v Anjurkan ibu menyusui bayinya segera setelah lahir.
v Membantu memulai pemberian ASI segera setelah bayi lahir
v Siapkan rencana rujukan
Permintaan adalah : keinginan akan sesuatu
yang didukung kemampuan serta kesediaan membelinnyaa, misalnya :
Permintaan Bidan
Pasien senantiasa
mengikuti nasehat dan saran bidan
Permintaan Pasien
Mendapatkan asuhan yang
baik, aman dan nyaman bagi ibu dan bayinnya selama proses persalinan
2. Produk
Produk merupakan sesuatu
yang ditawarkan untuk memuaskan sesuatu kebutuhan atau keinginan masyarakat,
misalny : Keselamatan ibu dan bayinya.
3. Transaksi
Transaksi merupakan
proses seseorang mendapatkan produk baik memproduksi sendiri, meminta maupun
pertukaran.
4. Pertukaran
Pertukaran merupakan
tindakan memperoleh barang yang dibutuhkan seseorang dengan menawarkan suatu
imbalan. Pertukaran baru akan terjadi apabila kedua belah pihak dapat
menyetujui syarat pertukaran dan masing-masing mendapat keuntungan dari
pertukaran tersebut.
Misalnya : Seorang
Pasien datang untuk mendapatkan pelayanan kebidanan, kemudian bidan tersebut
memberikan pelayanan yang aman dan nyaman untu ibu, kemudian bidan tersebut
mendapatkan imbalan dari jasa yang diaberikan berupa materi.
5. Pasar
Pasar terdiri dari semua
pelanggan yang potensi memiliki kebutuhan yang sama dan bersedia serta mampu
melaksanakan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
F. PERANAN
Peran pemasaran dalam
pelayanan kesehatan adalah untuk:
1) Menciptakan diferensiasi. Agar dapat bersaing dengan profesi lain, bidan di
tuntut mampu memberikan pelayanan yang beragam (tanpa menyimpang dari
kewenangan yang diberikan).
2) Manajemen kualitas pelayanan. Melalui proses pemasaran, bidan akan mampu
mengevaluasi diri mengenai kelebihan dan kekurangan pelayanan kesehatan yang ia
tawarkan kepada klien sehingga ia dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang
diberikan.
3) Meningkatkan produktifitas tenaga kesehatan di tuntut untuk memperluas wawasan keilmuan serta ketrampilan teknisnya sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang di berikan kepada klien.
G. KOMPONEN
Unsure
pemasaran menurut Rhenald Kasandi tahun
1998
Unsure peamsaran berpusat pada 4 P=1C=konsumen
1c = konsumen ialah siapa yang akan memilih produk
jassa asuhan kebidanan
4 P yakni : produk, price, place, promotion.
1.
Consumer =
pemberi produk / klien / penerima jasa
2.
Produk =
paket keseluruhan yang dapat berupa barang / jasa/ gagasan yang diserahkan
kepada konsumen
3.
Price
(harga) = titik awal dari riset pasar adalah menetapkan harga barang atau
imbalan jasa yang sesuai dengan keadaan tempat pemasaran
Factor yang mempengaruhi harga :
apakan tingkat harga / imbalan dapat dijangkau oleh konsumen, penetapan harga
oleh pesaing, apakan konsumen merasakan keuntungan, kemampuan untuk membeli
jasa profesional
4.
Place
(tempat) = dalam hal ini diperhatikan kendala geografis dan keterbatasan
terhadap kapasitas beban kerja
5.
Promotion (promosi) = cara bagaimana kesadaran tentang
kebutuhan konsumen terhadap barang atau jasa yang ditawarkan dan meyakinkan
konsumen agar mau membeli.
Peranan
kekuatan luar yang akan mempengaruhi pemasaran (Lia Yulianty, 2011 )
Selain komponen 4P dan 1C tersebutyang umumnya
merupakan variable terkendali, pemasaran dipengaruhi oleh kekuatan/vaiabel dari
luar kendali, dapat berupa :
a.
Persaingan,
penting diketahui data tentang kegiatan kelemahan dan kekuatan pesaing dan
antisipasi “ serangan “ yang dapat dilontarkan oleh pesaing
b.
Lingkungan
budaya, lingkungan budaya dapat merupakan kendala bila konsumen berasal dari
kalangan etnik yang berbeda dengan pemberi jasa. Penjualan produk(barang/jasa)
harus menyesuaikan diri agar konsumen dapat dipuaskan
c.
Kebijaksanaan
pemerintah, peraturan tersebut banyak memeberikan perlindungan terhadap pasar,
asal dapat digunakan sesuai dengan ketentuan
d.
Institusi,
dapat berupa organisasi profesi/masyarakat yang mencerminkan kesadaran dan
dukungan terhadap hak – hak konsumen
H. PROSES
Langkah-langkah Saladin tahun 1999
1.
Perencanaan
produk menurut Mengadakan penelitian pasar diharapkan dapat memperoleh
informasi tentang :
·
pasar masa
kini seperti : jumlah ibu-ibu atau masyarakat yang mau menerima pelayanan
·
pasar masa
depan seperti : jumlah ibu-ibu dan masyarakat yang diharapkan
·
struktur
pasar : sasaran yang dicari untuk bekerja sama
·
sikap
masyarakat : tingkat kepuasan atas pelayanan yang ada ( oleh dukun bayi )
·
tingkat
dukungan tokoh-tokoh masyarakat (lurah, kader, PKK)
·
kemitraan
yang ada
·
tingkat
harga atau tariff yang dijangkau
·
pengambilan
keputusan dalam rumah tangga.
Informasi dapat diambil secara lansung (primer) :
wawancara, pengamatan lansung. Sekunder mangambil data dari kelurahan,
wawancara dengan tokoh masyarakat.
2.
Keputusan
dalam menetapkan harga dan tariff
Harga adalah imbalan uang yang harus
dikeluarkan konsumen untuk membayar produk atau jasa yang diterimanya, dalam
penetapan harga, perlu diketahui secara mendalam tentang kemampuan konsumen /
masyarakat
3.
Tempat
penyaluran barang atau jasa
Distribusi disini diartikan sebagai
tempat jual jasa dalam hal ini tempat memberikan pelayanan seperti di posyandu,
pertolongan persalinan dirumah penduduk atau polindes. Bidan harus bekerjasama
dengan kader, PKK, dukun bayi sebagai agen perantara bila perlu bekerjasama
dengan KUD, lurah membangun tempat pelayanan kesehatan yang ditunjang denga
post obat desa.
4.
Promosi
Adalah kegiatan komunikasi untuk
memotivasi masyarakat agar mereka menyakini keuntungan yang diperoleh bila
menggunakan produk jasa bidan
5.
Komunikasi
untuk pemasaran social bidan
Dalam hal kegiatan pemasara social
intinya dalah kegiatan promosi berupa kegiatan komunikasi untuk memotivasi
masyarakat agar mereka meyakini manfaat yang diperoleh bila mereka mau
melaksanakan upaya kesehatan masyarakat termasuk memanfaatkan jasa bidan
Langakah –
langkah dalam pemasaran social menurut Yeyeh Rukiyah tahun 2011
1.
Merencanakan
dalam memilih strategi
Dalam melakukan perencanaan pertama
lakukan riset pasar atau sasaran, kemudian tentukan tujuan komunikasi dimana
untuk tujuan informative dapat diguanakan media masa, untuk tujuan persuasive
digunakan media international atau kombinasi keduanya.
Selanjutnya menetapkan sasaran,
pesan komunikasi yang spesifik dan ditujukan kepada kelompok sasaran spesifik
atau homogeny akan lebih efektif. Perlu dipelajari latar belakang social,
ekonomi dan budaya kelompok sasaran, juga pandangan kebiasaan apa yang
mendorong maupun menghamabat usaha permasyarakatan, pendayagunaan bidan.
Terakhir menetukan strategi
komunikasi, komunikasi lebih efektif bila antara komunikator dan sasaran
bersifat hemofili (memilki atribut, karakteristik yang sama). Komunikasi yang
heterefili kurang kecuali bila komunikator memiliki empati yang tinggi.
2.
Memilih
saluran materi
Perlu diidentifikasi matetri yang
profesional, relevan dengan kebutuhan sasaran Karen sasaran akan lebih
memperhatikan informasi yang serasi dengan kebutuhan
3.
Menyampaikan
pesan
Pesan dapat disampaikan secara
lansung (interpersonal) disini bidan dapat lansung berfungsi sebagai motivator
atau tidak lansung sehingga bidan perlu dimanajemen dengan mediator/ komukator
yang telah ada dan dikenal masyarakat yaitu ibu PKK, guru dll.
4.
Pengembangan
pesan dan uji coba
Kembangkan pesan –pesan sesuaikan
kondisi masyarakat sasaran, lakukan uji coba (misalnya pada kader kesehatan,
lakukan perbaikan-perbaikan pesan)
5.
Pelaksanaan
kegiatan
Perkenalan kegiatan, diri dan
kemampuan sebagai pemberi jasa dan bekerjasama dengan tokoh masyarakat
setempat.
Ada 4
perkembangan dari konsep yang ada menurut Yeyeh Rukiyah tahun 2011:
1.
Konsep
layanan : orientasi rumah sakit hanya untuk memberikan pelayanan dan fasilitas
yang lain
2.
Konsep
penjualan : orientasi rumahsakit hanya pada usaha untuk mencapai pemanfaatan
fasilitas dengan memadai
3.
Konsep
pemasaran : orientasi rumahsakit berusaha untuk mengetahui keinginan dan
kebutuhan pasien serta menciptakan pelayanan yang memuaskan
4.
Konsep
pemasaran soisal : orientasi pada usaha untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan
permintaan pasien serta memberikan kepuasan.
Pemenuhan itu dilaksanakan dengan
efektif dan efisien sehingga mendorong kesejahteraan pasien. Bila kita lihat definisi dan perkembangan
konsep pemasaran, semakin jelas bahwa adanya pergeseran dari rumah sakit dan dokter
sebagai sentral menjadi pasien sebagai sentral. Selain itu diperhatikannya
factor kebutuhan, keinginan dan permintaan pasien dan lebih lanjut perhatikan
pula factor kepuasan pasien jadi tidak hanya melaksanakan kewajiban saja.
I. STRATEGI
PEMASARAN
1. Strategi pemasaran secara umum
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya
pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan
lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya
perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap
perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam
persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian
kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan
kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
J. PEMASARAN
JASA SOSIAL ASUHAN KEBIDANAN
Kotler
(2005) menjelaskan bahwa pemasaran sosial adalah strategi untuk mengubah
perilaku. Pemasaran sosial mengkombinasikan unsur-unsur pendekatan tradisional
untuk mengubah sosial dalam satu kerangka aksi dan perencanaan yang integral
serta menggunakan keterampilan teknologi komunikasi dan keahlian pemasaran.
Pemasaran
sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan pemasaran komersial, pemasaran sosial
menggunakan teknik analisis yang sama (riset pasar, pengembangan produk,
penentuan harga, keterjangkauan, periklanan dan promosi). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pemasaran sosial adalah penerapan konsep dan teknik pemasaran
untuk mendapatkan manfaat sosial. Tentu saja ada sedikit perbedaan antara
pemasaran komersial dengan pemasaran sosial.
Perbedaan
antara pemasaran komersial dan pemasaran sosial menurut Depkes (1997) antara
lain adalah: 1) penggunaan produk sosial biasanya lebih rumit dari pada produk
komersial, misal penggunaan oralit tidak semudah minum coca-cola, 2) produk
sosial sering kali kontroversial, 3) keuntungan produk sosial tidak cepat
dirasakan, 4) saluran distribusi untuk produk-produk sosial lebih sulit
dikontrol karena biasanya menyangkut banyak pihak, 5) konsumen pada umumnya
tidak mampu, rawan terhadap penyakit dan berpendidikan rendah.
Pemasaran
sosial dalam program-program kesehatan internasional berperan dalam penjualan komoditi
dan gagasan atau prilaku. Pada kenyataannya pemasaran sosial hampir selalu
dimulai dengan promosi tentang sikap atau kepercayaan yang berkaitan dengan
kesehatan. Berdasarkan itu disampaikan anjuran tentang produk atau pelayanan
baru, dan diberikan petunjuk tentang cara penggunaan yang efektif.
Produk-produk
yang secara sosial bermanfaat (seperti kondom, pil kontrasepsi, tablet Fe dan
oralit) dan sering disubsidi, proses penjualan ternyata sangat rumit. Karena
harus meningkatkan motivasi konsumen, merangsang kegiatan perusahaan, agen dan
pengecer, meningkatkan potensi kemandirian program dimasa yang akan datang, dan
kesemuanya merupakan ukuran keberhasilan program. Teknik- teknik pemasaran
menjadi penting untuk “menjual” perilaku baru. Para konsumen harus melakukan
pertukaran yang rumit antara perilaku baru serta memerlukan waktu dan daya
untuk mendapatkan hasil yang hanya dapat dibuktikan dalam jangka waktu yang
panjang dan mungkin membuahkan akibat yang tidak menyenangkan dalam waktu
pendek.
Pemasaran
sosial pada dasarnya berorientasi pada konsumen. Konsumen atau pengguna bukan
hanya merupakan sasaran pokok, tapi juga sebagai pengukur apakah kegiatan yang
dilaksanakan cocok, diminati, dan berhasil. Konsumen secara sistematis dimintai
saran sepanjang proses pemasaran sosial, memberikan data untuk berbagai
keputusan pemasaran yang menentukan (Depkes, 1997).
Contoh langkah-langkah
pemasaran dalam pelayan kebidanan:
1. Produk
a. Pelayanan pemeriksaan hamil (senam hamil, perawatan payudara, dan persiapan
laktasi)
b. Pelayanan
bersalin
c. Pelayanan nifas
d. Pelayanan
pemeriksaan bayi
e. Pelayaanan pemeriksaan balita
f. Penyuluhan kesehatan
g. KB/Konseling
h. Imunisasi
ibu dan bayi
i. Kesehatan reproduksi remaja
2. Harga
Biaya pelayanan kesehatan menurut IBI
a. Alat kontrasepsi bawah kulit Rp.250.000
b. KB suntik Rp.5000
– Rp. 20.000
Dll
3. Tempat
pemasaran
a. RS
b. Puskesmas
c. Rumah Bersalin
d. BPM
4. Promosi
pelayanan kebidanan
a. Pendekatan sosial masyarakat (langsung
dan tidak langsung)
b. Promosi di
lingkungan masyarakat (dengan pelayanan berkualitas dan memuaskan kepada
pasien)
c. Penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan (tentang PMS, seksualitas,
kesehatan reproduksi)
d. Promosi
melalui jejaring sosial
5. Sasaran
a. Ibu hamil
b. Ibu bersalin
c. Ibu nifas
d. BBL
e. Balita
f. Lansia
g. Remaja
- JURNAL YANG BERKAITAN DENGAN PEMASARAN SOSIAL JASA KEBIDANAN
1). Setiap tahun
promosi kesehatan masyarakat melalui media massa diperbaharui dalam upaya
merubah prilaku kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan. Promosi kesehatan
ini disampaikan pada masyarakat melalui sumber informasi yang terpercaya.
Petugas kesehatan tidak hanya memberikan promosi kesehatan melalui media massa
saja, tetapi juga harus memotivasi masyarakat secara langsung untuk mengubah
perilaku kesehatan yang kurang baik (Witney,Randolph at all, 2004).
Analisa kelompok:
Seorang bidan dalam upaya
merubah dan meningkatkan derajat kesehatan dapat melakukan berbagai pendekatan
yaitu pendekatan sosial masyarakat (langsung
dan tidak langsung), promosi di lingkungan masyarakat (dengan pelayanan
berkualitas dan memuaskan kepada pasien), penyuluhan kepada masyarakat tentang
kesehatan (tentang PMS, seksualitas, kesehatan reproduksi), promosi melalui
jejaring sosial.
2). Dari hasil
penelitian Karen Glanz dkk (1990) mengungkapkan bahwa salah satu aspek penting dari pemasaran adalah analisis prilaku
konsumen. Tiga bidang yang luas dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk
memahami faktor-faktor penentu prilaku konsumen yang meliputi:
· Pengaruh lingkungan
· Pengaruh individu
· Pengolah informasi dan pengambilan keputusan yang sebenarnya.
Analisa kelompok:
Cara meningkatkan kualitas pelayanan bidan yang ada di perkotaan sehingga
dapat bersaing dengan profesi lain dengan cara menciptakan diferensiasi dengan
memberikan pelayanan yang beragam tanpa menyimpang dari kewenangan atau kode
etik yang ada. Bidan juga mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan dan
kekurangan pelayanan kesehatan yang ia berikan kepada klien sehingga ia dapat
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan, juga harus mampu mengembangkan
wawasan keilmuan serta ketrampilan teknis untuk meningkatkan produktivitas
kerjanya.
3). Berdasarkan
hasil penelitian yang disadur dari jurnal internasional oleh Hampton,Geral
(2004) mengemungkakan bahwa profesionalisme berhubungan positif dengan kepuasan
kerja dimana profesionalisme dan manfaat yang ditemukan berhubungan positif
dengan orentasi pasar dan berdampak kepada imbalan yang diterima. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa orentasi pasar yang baik akan menghasilkan kepuasan
kerja yang positif.
Analisa kelompok:
Pelayanan yang diberikan bidan tidak hanya berfokus pada kebutuhan pasien,
tetapi harus memperhatikan keinginan dan permintaan klien tanpa menyimpang dari
kewenangan dan pelayanan kebidanan yang seharusnya di berikan sehingga
menghasilkan kepuasan klien yang berdampak pada imbalan yang akan diterima.
BAB III
PENUTUPAN
A.
KESIMPULAN
Pemasaran diidentik dengan Proses perdagangan barang yang diorentasikan
sebagi proses jual beli dan tawar menawar. Sehingga pemasaran kadang menjadi
hal yang terlupakan ketika kita membahas tentang penyediaan jasa.
Dalam penyediaan jasa asuhan kebidanan tentunya bidan perlu memiliki
pengetahuan tentang pemasaran sosial jasa asuhan kebidana secara lebih
mendalam. Dalam hal ini pemasaran sosial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
menjual produk yang berupa komoditi tertentu seperti pelayanan, ide atau
gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan atau minat masyarakat.
Pemasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi seorang bidan dalam
penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan maupun asuhan kebidanan. Oleh karena itu
yang dipasarkan berupa cara hidup sehat, pandangan atau nilai, dan bakunya
suatu barang / jasa, pemasaran ini dikenal dengan sebutan pemasaran sosial. Sasaran
khusus dalam pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah Ibu hamil, Ibu bersalin,
Ibu nifas, Bayi, Balita, Calon pengantin, Pasangan usia subur, wanita usia
menopause dan lanjut usia.
Dari beberapa defenisi dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu kegiatan
atau proses tukar menuikar yang dapat memberikan nilai baik bagi konsumen
maupun produsen sehingga dapat tercipta serangkaian kegiatan dari perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi serta pemantauan.
B.
SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan informasi kepada pembaca tentang pemasaran
sosial jasa asuhan kebidanan.Kelompok mengharapkan kepada pembaca untuk dapat
memberikan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar