Blue Fire Pointer PAULINA LAMBU: “PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT – ALAT DAN PRAKTIKUM PENGECATAN PREPARAT”

Rabu, 04 Mei 2016

“PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT – ALAT DAN PRAKTIKUM PENGECATAN PREPARAT”







NAMA   : PAULINA LAMBU
NIM       :15150056
KELAS   : A.12.2

Program Study DIII – Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta
Tahun Ajaran 2015/2016


PRAKTIKUM
“PENGENALAN ALAT – ALAT STERILISASI”

    A.TUJUAN : Memperkenalkan alat – alat sterilisasi kepada mahasiswa

   1.Alat dan Bahan
1.      Incubator
2.      Waterbath
3.      Autoklaf
4.      Lampu Bunsen / lampu spiritus
5.      Oven
6.      Spektrofotometer
7.      Centrifuge

   2. Cara Kerja

1.      Penggunaan Incubator
        Incubator adalah untuk menginkubasi atau memerang mikroba pada suhu yang terkontrol ( umumnya diatas suhu ambient ). Alat ini dilengkapi dengan pengaturan suhu dan pengatur waktu. Semakin kecil ukuran incubator maka semakin rentang pula perubahan suhunya saat pintu incubator dibuka.

2.      Penggunaan waterbath
Fungsi waterbath cukup beragam dalam laboratorium mikrobiologi salah satunya adalah untuk inkubasi dalam waktu singkat seperti perlakuan suhu panas, reaksi aglutinasi, thawing, sampel beku secara  Cepat ( suhu 45 C tidak >15 menit). Keunggulan waterbath dibandingkan dengan incubator adalah waterbath lebih cepat mencapai temperature yang diinginkan dan tidak cepat kehilangan panas karena menggunakan air dalam distribusi suhu.

3.      Penggunaan Autoklaf
Banyak macam autoklaf tersedia di pasaran, gunakanlah intruksi pemakaian dari pabrik pembuatannya. Autoklaf dipakai untuk sterilisasi larutan dan medium. Waktu sterilisasi mulai dihitung pada saat suhu dan tekanan yang diperlukan sudah tercapai. Matikan api atau aliran listrik autoklaf jika waktu sterilisasi sudah selesai dan biarkan tekanan turun sampai jarum penunjuk tekanan menunjukan angka nol. Keluarkan segera larutan atau medium yang sudah seteril jangan mempercepat pengeluaran uap untuk menurunkan tekanan , karena akan mengakibatkan terlepasnya sumbat kapas pada labu atau tabung, atau muncratnya larutan membasahi kapas.
4.      Lampu Bunsen / lampu spiritus
Lampu Bunsen menggunakan pembakar gas yang terdiri dari katup udara yang bisa disetel, yang dilekatkan pada dasar tabung metal. Ketika oksigen tercampur dengan gas, maka gas itu akan terbakar dengan panas yang tinggi. Di dasar lampu Bunsen terdapat semacam kerah logam yang bisa diputar, sehingga membuka lubang di silinder utama. Ketika lubang itu terbuka, oksigen ditarik masuk, dan terjadi pembakaran dengan panas yang tinggi. Tidak semua bagian api memiliki suhu yang sama. Bagian yang lebih terang, yang ada ditengah api, terbakar pada suhu 3000 C. bagian terpanas dari api tedapat di bagian atas, yang hampir tidak kelihatan, dan suhunya sekitar 1.5500C.

5.      Penggunaan Oven
Oven dan autoklaf merupakan alat sterilisasi. Oven dipakai untuk sterilisasi alat – alat gelas yang sebelumnya sudah dibungkus kertas. Suhu oven dapat mencapai 2000C , tetapi untuk sterilisasi sering digunakan suhu 1600C selama dua jam. Pintu jangan dibuka sebelum suhunya turun sampai mencapai suhu kamar. Hal ini untuk menghindari retaknya gelas atau masuknya udara yang mengandung partikel debu.

6.      Penggunaan spektrofotometer
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet . sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang diserap sebandiing dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.
7.      Penggunaan centrifuge
Centrifuge adalah instrument laboratorium yang berfungsi untuk memisahkan partikel – partikel dalam suatu larutan yang terdapat pada tabung reaksi yang mempunyai berat molekul yang berbeda. Centrifuge bekerja dengan menggunakan prinsip sedimentasi, dimana percepatan sentripetal menyebabkan zat yang lebih padat akan mengendap di dasar tabung. Dengan cara yang sama, benda ringan akan cenderung bergerak katas tabung ( melayang di dalam tabung ). Gaya centrifugal yang dihasilkan berasal dari putaran motor listrik yang mendapat supply. Semakin tinggi putaran motor maka semakin besar gaya centrifugal yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya.



PRATIKUM
“PENGECATAN PREPARAT’’ 


A. TUJUAN        : Yaitu nantinya diharapkan agar kita dapat membuat preparat dari kultur cair  dan
  mengerti   teknik   pewarnaan.
B.     Bahan dan Alat :
1.      Mikroskop
2.       Kaca objek
3.      Kawat Hose
4.      Bunsen
5.      Pipet tetes
6.      Jembatan pengecatan
7.      Aquades
8.      handscoon

C.     Cat-cat yang di gunakan :

1.      Gram A warna ( Carbol gentian violet )
2.      Gram B warna  (lugol)
3.      Gram C (alcoho)
4.      Gram D  (solutio fuchein)

D.    Pelaksanaan Pengecatan         :

1.      Preparat yang sudah kering dan difxeer di letakan di jembatan pengecatan,dituangi gram A selama 3 menit
2.      Cuci dengan air sebentar,kemudian di tungangi dengan gram B selama ¾ menit.
3.      Di cuci dengan air,di tuangi dengan gram C selama 1 menit.
4.      Di cuci dengan air,di tuangi dengan gram D selama 2 menit
5.      Di cuci dengan air,di keringkan kertas saring,udara panas atau biarkan kering dengan sendirinya.




E.     Hasil Pengecatan         :
        
Bacteri yang gram + bewarna violet antara lain streptococcus,staphylococcus.


F.      Proses pengecatan       :
 Pada waktu di masukan pada kedalam gram A,semua bacteri bewarna violet kemudian di tuangi dengan gram B,tidak jadi perubahan-perubahan karena lugol bersifat memperkuat cat gram.setelah di tuangi gram C,bacteri yang gram akan melepaskan cat yang sudah di serap,sehingga tidak bewarna; sedangkan yang gram + tetap memegang cat yang sudah di serapnya,jadi tetap bewarna violet.pengecatan dengan fuchsin ( gram D ) bacteri yang gram akan berwarna merah dan bacteri yang gram + tetap berwana violet tidak mengambil warna merah dari fuchisn.

G.    KESIMPULAN
Dari hasil pengecatan bacteri kami mendapatkan bacteri gram + yang bewarna ungu menghasilkan bacteri streptococcus,staphylococcus



Tidak ada komentar:

Posting Komentar