Disusun Oleh :
Kelompok 2
Kelas
: A12.2
1. ZULFIAH
ABDUL SALAM (15150052)
2. ISCA
VERAWATY NAIBAHO (15150053)
3. ISNILA
ROSA (15150054)
4. PAULINA
LAMBU (15150056)
5. MARIA
KRISTINA BUNGA (15150057)
6. EMELINDA
TMA’ISAN (15150058)
7. PUTRI
RIWA ARINDA (15150059)
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015/2016
Jalan
Laksda Adisucpto km 6,3 Yogyakarta Tempel, Condong Catur, Depok,Sleman 55821
Webside:www.respati.ac.id email:unriyo@respati.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah,segala puji bagi Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, serta shalawat dan salam pada Rasulallah
Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “ PENERAPAN
IT DALAM KEBIDANAN”
Dalam
penulisan makalah ini penulis mengucapkan banyak terimakasih terhadap berbagai
pihak yang telah membantu penulisan
makalah ini:
Kami menyadari bahwa
penulisan makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran
serta kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga
penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi para
calon tenaga kesehatan, para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis
serta menjadi referansi untuk makalah-makalah selanjutnya.
Yogyakarta, 25 April 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ...............................................................................................................
KATA PENGANTAR
.............................................................................................................ii
DAFTAR
ISI...........................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1.Latar
Belakang Masalah
.........................................................................................1
1.2.Rumusan
Masalah
...................................................................................................2
1.3.Tujuan
................................................................................
......................................2
BAB II
PEMBAHASAN .........................................................................................................3
2.1 Definisi ilmu teknologi.............................................................................................3
2.2 Peran ilmu
teknologi................................................................................................3
2.3 Gelombang ultrasonik..............................................................................................3
2.4 Kasus penerapan ilmu
teknologi...........................................................................10
BAB III
PENUTUP................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................16
3.2 Saran........................................................................................................................16
DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini perkembangan dunia
teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam dunia IT (Informatic
Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada perkembangan berbagai macam
aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia
IT adalah kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan
perkembengan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia
kesehatan. Perubahan yang revolusioner dalam dunia kesehatan ini disebabkan
dari penggabungan teknologi dalam bidang kesehatan yang bisa menimbulkan
berbagai macam inovasi dalam teknik pemeriksaan dan pengobatan yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Dalam
bidang kebidanan kita biasanya menemui ketika hamil, biasanya calon ibu akan
lebih rajin kontrol untuk melihat perkembangan janin. Salah satu cara medis
untuk melihat kondisi janin yaitu USG dan Doppler. Sejauh apa manfaat USG dan
Doppler?
Ultrasonografi dikembangkan dari teknologi SONAR yang mulai digunakan pada
Perang Dunia II untuk navigasi laut. Pada 1950-an, para ilmuwan mulai
memanfaatkan teknologi itu untuk pemindaian tubuh manusia, dengan gambar-gambar
awal tampak seperti rekaman seismograf (pencatat gempa bumi) yaitu berupa
garis-garis. Pada 1970-an, pencitraan pertama yang menampilkan penampang
anatomi manusia mulai dihasilkan. Berkat kemajuan komputer, kini USG dapat
memberikan gambar visual yang dinamis dan rinci mengenai tubuh manusia.
Sebagian mesin USG bahkan bisa menampilkan gambar berwarna. USG berperan sangat
penting dalam perkembangan medis. Seiring kemajuan zaman, perkembangan USG juga
makin canggih.
Dulu pergerakan janin yang terlihat di monitor masih dalam bentuk gerakan patah-patah.
Tapi sekarang dengan resolusi yang lebih detail akan tampak gerakan janin yang
lebih halus (smooth), fluently, dan setiap slice (lapis) bisa dilihat lebih
jelas sehingga fungsi medisnya juga lebih baik. Bagi dokter, kemajuan teknologi
USG dapat menajamkan akurasi pemeriksaan.
Sedangkan untuk fetal dopler sendiri
diciptakan pada tahun 1958 oleh Dr Edward H.Hon, yakni sebuah Doppler
monitor janin atau Doppler monitor
denyut jantung janin dengan transduser genggam ultrasound yang digunakan untuk
mendeteksi detak jantung dari janin. Edward menggunakan Efek Doppler untuk
memberikan stimulasi terdengar dari detak jantung. Untuk perkembangan
selanjutnya, alat ini menampilkan denyut
jantung janin per menit. Penggunaan alat ini dikenal sebagai auskultasi
doppler.
Pemeriksaan DJJ dilakukan sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan
perkembangan janin khususnya denyut jantung janin dalam rahim. Detak jantung
janin normal permenit yaitu : 120-60x / menit Pemeriksaan denyut jantung janin
harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada
usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan.
RUMUSAN
MASALAH
1.2.1 Definisi Dari Ilmu Teknologi
(IT) ?
1.2.2 Peran IT Dan Komputer Dalam
Kebidanan ?
1.2.3 Gelombang Ultrasonik Dalam
Kebidanan ?
1.2.4 Kasus Penerapan IT Dalam
Kebidanan ?
1.2.5 Peran Bidan Dalam Pemanfaatan
Ilmu Teknologi (IT) ?
1.2 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari Ilmu
Teknologi (IT).
1.3.2 Untuk mengetahui peran IT dan Komputer
dalam Kebidanan.
1.3.3 Untuk
mengetahui gelombang ultrasonik dalam kebidanan.
1.3.4 Untuk
mengetahui kasus penerapan IT dalam kebidanan.
1.3.5 Untuk
mengetahui peran bidan dalam pemanfaatan Ilmu Teknologi (IT).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Ilmu Teknologi (IT)
Ilmu teknologi atau yang sekarang
lebih kita kenal dengan singkatan IT. Dalam penerapannnya, ilmu teknologi tidak
dapat di jauhkan dari komputer yang merupakan suatu alat elektronik yang mampu
melakukan beberapa tugas, seperti menerima input, memeproses input tersebut
sesuai programnya, menyimpan perintah dan hasil dari pengolahan, menyediakan
output dalam bentuk informasi.
2.2
Peran IT dan
Komputer dalam Kebidanan
Ilmu teknologi yang canggih tercipta
dan di kembangkan pastinya karena memeiliki tujuan dan fungsi-fungsi tertentu.
Begitu pula dengan komputer sebagai alat dari teknologi yang canggih. Sebagai
alat canggih yang memiliki banyak fungsi, komputer pun ikut berperan di dalam
dunia kesehatan khususnya pada alat-alat medis seperti Doppler, Inkubator, dan
USG (Ultra Sonografi),
2.3 Gelombang Ultrasonik dalam Kebidanan
Ultrasonik
adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa
didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya
beberapa hewan, seperti lumba-lumba menggunakannya untuk komunikasi,sedangkan
kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik untuk navigasi. Dalam hal ini,
gelombang ultrasonik merupakan gelombang ultra (diatas) frekuensi gelombang
suara(sonik). Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan
gas. Reflektivitas dari gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan hampir
sama dengan permukaan padat, tapi pada tekstil dan busa, maka jenis gelombang
ini akan diserap. Frekuensi yang diasosiasikan dengan gelombang ultrasonik pada
aplikasi elektronik dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah kristal kuarsa
yang diinduksikan oleh resonans dengan suatu medan listrik bolak-balik yang
dipakaikan (efek piezoelektrik). Kadang gelombang ultrasonik menjadi tidak
periodik yang disebut derau (noise), dimana dapat dinyatakan sebagai
superposisi gelombang-gelombang periodik, tetapi banyaknya komponen adalah
sangat besar. Kelebihan gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar,
bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu benda yang memanfaatkan delay
gelombang pantul dan gelombang dating seperti pada sistem radar dan deteksi
gerakan oleh sensor pada robot atau
hewan.
a. Aplikasi Gelombang Ultrasonik
Saat ini perkembangan dunia
teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam dunia IT (Informatic
Technology). Perkembangan dunia IT berimbas
pada perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu
aspek yangt erkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan. Dewasa ini
dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan.
Penggunaan ultrasonik dalam bidang
kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk
mendiagnosis suatu penyakit. Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan
gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan“berbahaya” ini
kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit- penyakit lainnya.
Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis,
ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi
untuk penderita angina pectoris (nyeri dada). Baru pada awal tahun 1940,
gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat
mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut
disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli
saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich,
seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh
darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik
melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim
dan penerima data), hasil pemindaian masih
berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik
berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika,
menyempurnakan alat temuan Dussik. Tahun 1949, John Julian Wild, ahli bedah
Inggris yang bekerja di MedicoTechnological Research Institute of Minnesota,
berkolaborasi dengan John Reid, seorang teknisi dari National Cancer Institute.
Mereka melakukan investigasi terhadap sel-sel kanker dengan alat ultrasonik.
Beberapa jenis alat yang dibuat untuk kepentingan investigasi tersebut antara
lain B-mode ultrasound, transduser/alat pemindai jenis A-mode transvaginal, dan
transrectal. Prinsip alat-alat tersebut mengacu pada sistem radar. Oleh sebab
itu mereka kemudian menyebutnya sebagai Tissue Radar Machine (mesin radar untuk
deteksi jaringan). Beberapa hasil penelitian lanjutan yang cukup penting dalam
bidang obstetriginekologi antara lain ditemukannya metode penentuan ukuran
janin (fetal biometry), teknologi
transduser/alat pemindai digital, transduser dua dimensi dan tiga dimensi
modern penghasil tampilan gambar jaringan yang lebih fokus, dan penentuan jenis kelamin janin dalam kandungan (Fetal
Anatomic Sex Assignment/FASA). Teknologi transduser digital sekira tahun
1990-an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan
tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada
pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan
melalui proses sebagai berikut, pertama,
gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses
sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat
pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga
dimensi. Seperti inilah hingga USG
berkembang sedemikianrupa hingga saat ini.
Ultrasonografi medis (sonografi)
adalah sebuah teknik diagnostik
pencitraanmenggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ
internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik
ini berguna untuk memeriksa organ.
Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan. Pilihan frekuensi
menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik
sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz.
Sedangkan dalam fisika istilah “suara ultra” termasuk ke seluruh energi akustik
dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan
umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan
kali lebih tinggi. Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG
digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat
dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran
cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas
pasien dan digerakkan: gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan
probe. Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter
spesialis kedokteran (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan
memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG
(ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantuuntuk melakukan diagnosa atas
bagian tubuh yang terbangun dari cairan. Sonograf ini menunjukkan citra kepala
sebuah janin dalam
kandungan.Ultrasonografi medis digunakan dalam :
1)
Kardiologi
2)
Endokrinologi
3)
Gastroenterologi
4)
Ginaekologi
5)
Obstetrik
6)
Ophthalmologi
7)
Urologi
8)
Intravascular ultrasound
9)
Contrast enhanced ultrasound
Manfaat Gelombang
Ultrasonik dalam Kebidanan
Berkaitan dengan efek yang
ditimbulkan gelombng ultrasonic dan sifat gelombang bunyi ultra, maka gelombang ultrasonic
digunakan sebagai diagnosis dan pengobatan.
Ultrasonik
sebagai Pelengkap Diagnosis
Kristal piezo electric yang
bertindak sebagai transduser mengirim gelombang ultrasonic mencapai pada
dinding berlawanan, kemudian gelombang bunyi dipantulkan dan akan diteruskan ke
amplifer berupa gelombang listrik kemudian gelombang tersebut ditangkap oleh
CRT (Ossiloskop). Gambaran yang diperoleh CRT tergantung teknik yang
dipergunakan. Ada tiga macam metode dalam memperoleh gambaran yaitu :
1)
A skanning
Disini yang akan dicari adalah besar amplitudo sehingga disebut A-
Skannning. S= sekat Bunyi yang dihasilkan oleh piezo electric melalui
transducer akan mencapai dinding B, kemudian dipantulkan ke dinding A dan
diterima oleh transduser ( T ).
2)
B- Skanning
B- Skanning disebut pula Bright scanning. Metode skanning ini, banyak
dipakai di klinik oleh karena metode ini bias memperoleh pandangan atu gambaran
2 dimensi dari bagian tubuh. Prinsip B- Skanning sama dengan A- Skanning, hanya
saja pada B- Skanning transducernya digerakkan ( Moving ) sedangkan pada A-
Skanning transducernya tidak digerakkan. Gerakan transducer mula- mula akan
menghasilkan echo dapat dilihat adanya dot ( dot ini disimpan pada CRT ),
kemudian transducer digerakkan kea rah lain menghasilkan echo pula sehingga
kemudian tercipta suatu gambaran 2 dimensi. Pada B- Skanning ini, operator
boleh memilih 2 metode control pada alat elektronik, untuk mencapai nilai
ambang, agar memperoleh gambaran yang dikehendakinya, maka dipakai alat control
leadinh- edge display. Untuk mengatur cahaya benderang pada layar TV ( = CRT=Tabung Sinar Katode )
yang sebanding dengan besarnya echo atau gema yang dihasilkan oleh transducer
ultrasonic, maka dipakai alat gray-scale display.
3)
M- Skanning
M- Skanning atau modulation scanning ini merupakan 2 metode yang digunakan
dalam kaitan untuk memperoleh informasi gerakan alat- alat dengan mempergunakan
ultrasonic. Misalnya dalam hal mempelajari gerakan jantung dan gerakan vulva,
atautekhnik doppler yang dipergunakan untuk mengukur aliran darah. Pada M-
Scanning dimana A akan dalam keadaan stasioner sedangkan echo yang terjadi berupa dot dari B skan.
Hal- hal yang Didiagnosis dengan
Ultrasonik
Sesuai dengan metode skanning yang
dipakai maka ultrasonic dapat dipergunakan untuk diagnosis :
1)
Skanning
Mampu mendiagnosis tumor otak (echo encephalo graphy), member informasi
tentang penyakit- penyakit mata, daerah atau lokasi yang dalam dari bola mata,
menentukan apakah cornea atau lensa yang opaque atau ada tumor tumor retina.
2)
B- Skanning
1.
Untuk memperoleh informasi struktur
dalam dari tubuh manusia. Misalnya hati, lambung, usus, mata, mammae, jantung
janin.
2.
Untuk mendeteksi kehamilan sekitar 6
minggu, kelainan dari uterus atau kandung peranakan dan kasus- kasus perdarahan
yang abnormal, serta treatend abortus ( abortus yang sedang berlangsung ).
3.
Lebih banyak member informasi dari
pada X- Ray dan sedikit resiko yang terjadi. Misalnya X- Ray hanya dapat
medeteksi kista yang radioopaque, sedangkan B- Skanning lebih banyak member
petunjuk tentang tipe berbagai kista.
3)
M- Skanning
1.
Memberi informasi tentang jantung,
valvula jantung, pericardial effusion ( timbunan zat cair dalam kantong jantung
).
2.
M- Skanning mempunyai kelebihan yaitu
dapat dikerjakan sembari pengobatan, berlangsung untuk menunjukkan kemajuan
dalam pengobatan.
b. Penggunaan Ultrasonik dalam
pengobatan
Sebagaimana telah diketahui bahwa ultrasonic mempunyai efek kimia dan
biologi maka ultrasonic dapat dipergunakan dalam pengobatan. Ultrasonic memberi
efek kenaikan temperature dan peningkatan tekanan,efek ini timbul karena
jaringan mengabsorpsi energy bunyi dengan demikian ultrasonic dipakai sebagai
diatermi atau pemanasan.Daya ultrasonic
yang dipakai sebesar beberapa W/cm² dilakukan dalam 3-10 menit, dua kali
sehari, seminggu dilakukan 3 kali. Gelombang ultrasonic berbeda dengan
gelombang elektromagnetik dan panas yang ditimbulkan oleh ultrasonic sangat
berbeda dengan microwave diathermi. Hal ini dapat ditunjukkan melalui
grafik.Ultrasonik sebagai diatermi, intensitas yang dipakai 1-10 W/cm² dengan
frekwensi sebesar 1MHz pemindahan amplitude sebesar 10W/cm² kedalam jaringan ±
106 cm maksimum tekanan 5 ATM. Tekanan mula-mula maksimum, berubah menjadi
minimum dengan panjang gelombang ½λ; untuk 1MHz gelombang kedalam jaringan sebesar ½λ= 0,7 mm.
Selain itu ultrasonic dapat dipakai untuk menghancurkan jaringan
ganas(kanker) sel-sel ganas akan hancur pada beberapa bagian sedangkan didaerah
lain kadang-kadang menunjukkan rangsangan pertumbuhan, masih diselidiki lebih
lanjut. Pada penderita Parkinson penggunaan ultrasonic dalam pengobatan sangat
berhasil namun sangat disayangkan untuk memfokuskan bunyi kearah otak sangat
sulit. Sedangkan pada penyakit maniere( maniere’s disease) dimana keadaan
penderita kehilangan pendengaran dan kesetimbangan,apabila diobati dengan
ultrasonic dikatakan 95% berhasil baik,
ultrasonic menghancurkan jaringan dekat telinga tengah.
2.4 Kasus Penerapan IT dan Komputer
dalam Kebidanan
a. USG (Ultra Sonografi)
USG adalah suatu alat dalam dunia
kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang
memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz - 2000 kHz) yang kemudian hasilnya
ditampilkan dalam layar monitor Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan
penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya
sekitar tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan
dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini
pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis
suatu penyakit.
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal
gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan
tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat
membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut,
pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut
diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan
terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser
penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG
berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging
yang dikenal sampai saat ini Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang
digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue)
pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara
fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendeteksian hasil interaksi
itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image),
menjadi dasar bekerjanya peralatan MI.
b. Tujuan persiapan USG
Tujuan USG adalah untuk membantu mendiagnosis perkembangan janin pada
setiap trimester. Hal itu sangat ditekankan oleh dr. Rudiyanti, Sp.OG.
Dijelaskan olehnya, pada kehamilan trimester pertama tujuan USG adalah
meyakinkan adanya kehamilan, menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran
bayi, menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan kelainan bawaan, menentukan
penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda (misalnya
kehamilan ektopik), menentukan lokasi janin apakah di dalam atau di luar rahim,
menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin,
dan mendiagnosis adanya janin kembar.
Sedangkan di trimester kedua dan ketiga adalah untuk menilai jumlah air
ketuban, menentukan kondisi plasenta, menentukan ukuran janin, memeriksa
kondisi janin lewat pengamatan aktivitasnya, menentukan letak janin apakah
sungsang atau terlilit tali pusat, serta untuk melihat kemungkinan adanya
tumor.
c. Skema cara kerja USG
1)
Transduser
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan
diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan
prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap
pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima
masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi
kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang
elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam
bentuk gambar.
2)
Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data
yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di
dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU.
d. Jenis Pemeriksaan USG
1)
USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar
yang baik sebagian besar keadaan janin dapat
ditampilkan.
2)
USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut
koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam
hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari
posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan
janinnya yang diputar).
3)
USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat
bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis,
sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien
dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4)
USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran
tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin.
Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
o Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
o Tonus (gerak janin).
o Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
o Doppler arteri umbilikalis.
o Reaktivitas denyut jantung janin.
e. Cara Pemeriksaan Menggunakan USG
Pemeriksaan USG dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
a)
Pervaginam
1.
Memasukkan probe USG
transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam.
2.
Dilakukan pada kehamilan di bawah 8
minggu.
3.
Lebih mudah dan ibu tidak perlu
menahan kencing.
4.
Lebih jelas karena bisa lebih dekat
pada rahim.
5.
Daya tembusnya 8-10 cm dengan
resolusi tinggi.
6.
Tidak menyebabkan keguguran.
b)
Perabdominan
1.
Probe USG di atas perut.
2.
Biasa dilakukan pada kehamilan lebih
dari 12 minggu.
3.
Karena dari atas perut maka daya
tembusnya akan melewati otot perut, lemak baru menembus rahim.
f. Manfaat USG
Trimester I
a.
Memastikan hamil atau tidak.
b.
Mengetahui keadaan janin, lokasi
hamil, jumlah janin dan tanda kehidupannya.
c.
Mengetahui keadaan rahim dan organ
sekitarnya.
d.
Melakukan penapisan awal dengan
mengukur ketebalan selaput lendir, denyut janin, dan sebagainya.
Trimester
II:
a.
Melakukan penapisan secara menyeluruh.
b.
Menentukan lokasi plasenta.
c.
Mengukur panjang serviks.
Trimester III:
a.
Menilai kesejahteraan janin.
b.
Mengukur biometri janin untuk
taksiran berat badan.
c.
Melihat posisi janin dan tali pusat.
d.
Menilai keadaan plasenta.
g. Kelebihan USG
1) Tidak Terjadi Efek Samping
Yang harus dipahami, USG tidak menggunakan radiasi, tapi gelombang suara
yang relatif aman selama dilakukan oleh seorang yang ahli. Namun harus diingat,
USG hanyalah alat bantu yang tidak tertutup kemungkinan memberikan informasi
yang kurang tepat. Alat USG maksimal digunakan selama 30 menit dan bayi harus
dalam keadaan diam. Bila bergerak, bisa jadi gambarnya hilang dari layar
komputer, sehingga harus diulang lagi. Lebih dari itu, dikhawatirkan terjadi
pemanasan yangg akan merusak sel janin. Alat ini menggunakan gelombang suara
dan menghasilkan energi, besarnya tidak boleh lebih dari 100 miliwattjoule/cm
persegi. Kalau melebihi akan timbul efek pemanasan, lama-lama cairan sitoplasma
akan menimbulkan gelembung udara yang disebabkan pemanasan. Karena sel ini
tertutup, maka gelembung udara akan saling mendesak. Akhirnya sel tersebut bisa
pecah, dan mati. Coba bayangkan misalnya yang kena adalah sel di pusat mata,
pusat intelektual atau pusat perilaku, tentu risiko yang ditimbulkan sangat
besar. Namun hingga kini, belum pernah ada bayi yang terlahir cacat karena efek
USG selama masa kehamilan.
2) Bisa Mendeteksi Kanker Payudara
USG tidak melulu berkaitan dengan dunia kebidanan dan kandungan. USG juga
dapat digunakan untuk memeriksa adanya kelainan khususnya di payudara. USG ini
hanya bisa digunakan untuk wanita berusia muda dimana jaringan payudaranya
masih padat.
Bila timbul kelainan seperti benjolan, dengan USG payudara akan segera
terdeteksi apakah ada kelainan termasuk tumor ganas atau sebaliknya. Sedangkan,
bagi wanita di atas usia 40 tahun ke atas untuk mendeteksi adanya kelainan atau
gangguan di sekitar payudara jauh lebih baik dilakukan mamografi (pemeriksaan
payudara dengan menggunakan sinar x) karena payudaranya mempunyai jaringan lemak
yang dominan serta jaringan fibroglanduler yang relatif lebih sedikit.
h.Kekurangan USG
1) Tidak 100% Akurat
Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan
80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin yang tidak
terdeteksi atau interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini
dipengaruhi beberapa faktor antara lain:
a)
Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya.
Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat
USG.Sebenarnya untuk pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.
b)
Posisi bayi
Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya
jangkau/daya tembus alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi
sekalipun, tetap ada keterbatasan.
c)
Kehamilan kembar
Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing-masing
keadaan bayi secara detail.
d)
Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.
e)
Usia kehamilan di bawah 20 minggu.
f)
Air ketuban sedikit.
g)
Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin
saat usia kehamilan di bawah 20 minggu agak sulit dideteksi.
i. Tips Untuk Melakukan USG (Dr. Judi
Januadi Endjun, SpOG)
1)
USG minimal dilakukan 2 kali selama masa kehamilan.
2)
Lakukan pemeriksaan USG pada dokter yang kompeten
3)
Keuntungan lain dengan USG 3D-4D gambar dapat direkam
dalam bentuk CD-ROM dimana animasi disimpan dalam format jpg dan bisa dilihat
di komputer, tidak hanya dicetak seperti hasil USG 2D selama ini.
4)
USG 3D-4D ini paling ideal bila dilakukan pada janin
yang berumur 24-28 minggu, dimana air ketuban masih cukup sehingga muka bayi
dapat terlihat.
5)
Pada trimester pertama dan USG dilakukan tidak dengan
USG transvaginal, dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemih kira-kira satu
jam sebelum pemeriksaan kemudian minum 2-3 gelas, jadi diperlukan kandung kemih
cukup penuh. Beda dengan USG transvaginal, kandung kemih harus dalam keadaan
kosong.
6)
USG aman selama dilakukan oleh ahli yang kompeten.
2. Fetal Dopplerr
Fetal dopler
adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi yang
menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat ini sangat berguna
untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, dan aman digunakan dan bersifat non
invasif.
Prinsip doppler pertamakali
diperkenalkan oleh Cristian Jhann Doppler dari Australia pada tahun 1842. Di
bidang kedokteran penggunakaan tekhnik Doppler Ultrasound pertamakali dilakukan
oleh Shigeo Satomura dan Yosuhara Nimura untuk mengetahui pergerakan katup
jantung pada tahun 1955. Kato dan Izumi pada tahun 1966 adalah yang pertama
menggunakan ociloscope pada penggunaan Doppler Ultrasound sehingga pergerakan pembulauh darah dapat
didokumentasikan.
Pada tahun 1968 H. Takemura dan Y.
Ashitaka dari Jepang memperkenalkan penggunaan Doppler velocimetridi bidang
kebidanan dengan menggambarkan tentang spektrum Doppler dari arteri
umbilikalis. Sementara itu, di Barat penggunaann velocimetri Doppler di bidang kebidanan baru dilakukan
pada tahun1977. Pada awal penggunaan Doppler Ultrasound difokuskan pada arteri umbilikalis, tetapi
pada perkembangan selanjutnya banyak digunakan untuk pembuluh darah lainnya.
Sedangkan untuk fetal dopler
sendiri diciptakan pada tahun 1958 oleh
Dr Edward H.Hon, yakni sebuah Doppler monitor
janin atau Doppler monitor denyut jantung janin dengan transduser
genggam ultrasound yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung dari janin.
Edward menggunakan Efek Doppler untuk memberikan stimulasi terdengar dari detak
jantung. Untuk perkembangan selanjutnya, alat ini menampilkan denyut jantung janin per menit.
Penggunaan alat ini dikenal sebagai auskultasi doppler.
c.
Aplikasi Klinis
Aplikasi klinis dari Doppler yaitu:
1) Mendeteksi dan mengukur kecepatan aliran darah dengan
sel darah merah sebagai reflektor yang bergerak.
2) Pada bidang kebidanan, fungsi alat ini dispesifikkan
untuk menghitung jumlah dan menilai ritme denyut jantung bayi.
d.
Diagnostik Doppler
Pemeriksaan dengan menggunakan
Doppler adalah suatu pemeriksaan dengan menggunakan efek ultrasonografi dari
efek Doppler. Prinsip efek doppler ini sendiri yaitu ketika gelombang
ultrasound ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer, gelombang yang
dipantulkan memiliki frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah
transmiter, frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi, sedangkan jika
reflektor bergerak menjauhi maka frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah.
Perbedaan antara frekuensi yang ditransmisikan dan yang diterima sebanding
dengan kecepatan bergeraknya reflektor menjauhi atau mendekati transmiter.
Fenomena ini dinamakan efek Doppler dan perbedaan antar frekuensi tersebut
dinamakan Doppler shift.
Fetal Doppler hanya menggunakan
teknik auskultasi tanpa teknik pencitraan seperti pada velocimetri Doppler
maupun USG. Untuk fetal Doppler, agar bisa menangkap suara detak jantung,
transduser ini memancarkan gelombang suara kearah jantung janin. Gelombang ini
dipantulkan oleh jantung janin dan ditangkap kembali oleh transduser. Jadi,
transduser berfungsi sebagai pengirim gelombang suara dan penerima kembali
gelombang pantulnya (echo). Pantulan gelombang inilah yang diolah oleh Doppler
menjadi sinyal suara. Sinyal suara ini selanjutnya diamplifikasikan. Hasil
terakhirnya berupa suara cukup keras yang keluar dari mikrofon. Dengan alat ini
energi listrik diubah menjadi energi suara yang kemudian energi suara yang
dipantulkan akan diubah kembali menjadi energi listrik. Pada velocimetri Doppler
maupun USG, pencitraan yang diperoleh dan ditampilkan pada layar adalah
gambaran yang dihasilkan gelombang pantulan ultrasound.
Fetal Doppler memberikan informasi tentang janin
mirip dengan yang disediakan oleh stetoskop janin . Satu keuntungan dari fetal Doppler dibanding
dengan stetoskop janin (murni akustik) adalah output audio elektronik, yang
memungkinkan orang selain pengguna untuk mendengar detak jantung. Fetal dopler
juga mempermudah seorang bidan dalam menghitung denyut jantung janin tanpa
harus berkonsentrasi penuh dalam menghitung DJJ.
E. Peran Bidan dalam Pemanfaatan Ilmu
Teknologi (IT) dan Komputer
Dalam
perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat di berbagai bidang menuntut
setiap personal / individu untuk selalu update dan mau tidak mau untuk
mengikutinya tak terkecuali Bidan.Bidan yang merupakan ujung tombak tenaga
kesehatan di desa dan berperan penting untuk mengedukasi masyarakat akan
pentingnya kesehatan terutama ibu dan anak.Dengan adanya edukasi kesehatan di
masyarakat nantinya kan tercipta masyarakat yang peduli akan kesehatan baik
kesehatan pribadi maupun kesehatan lingkungan.
Banyak sekali yang bisa di lakukan
Bidan dalam penggunaan Teknologi Informasi antara lain dalam menggunakan
website,aplikasi/software kebidanan,SMS Gateway dan banyak lainnya.Sebagai
gambaran,bahwa perkembangan internet di pedesaan sudah semakin maju dan ini
memudahkan seorang Bidan dalam mengedukasi masyarakat.Dalam mengedukasi
massyarakat dapat menggunakan Website sebagai media Informasi,ini semakin
menambah kemajuan dan meningkatkan PKD ( Pusat Kesehatan Desa ).
Selain pemanfaatan website, masih
banyak di temui juga Bidan dalam pengerjaan laporan secara manual alias masih
menggunakan tulisan tangan dan ini justru tidak efektif dan efesien.Sehingga di
harapkan Bidan semakin bisa menggunakan komputer untuk meningkatkan kinerjanya
dan lebih fokus pada tugas pokok yaitu membantu kesehatan Ibu dan Anak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi, adalah salah satu ilmu
yang yang sampai saat ini selalu berkembang sesuai perkembangan jaman, terutama
dalam bentuk penerapannya yang berupa alat-alat canggih, yang salah satunya
adalah komputer. Komputer merupakan alat elektronik yang terdiri dari beberapa
komponen yang saling berpengaruh untuk menjalankan fungsinya.
Dalam dunia medis, penerapan ilmu teknologi berperan
penting terutama pada alat-alat yang di gunakan untuk proses pemeriksaan dan
pengobatan. Salah satu alat dalam dunia medis yang berhubungan dengan komponen
komputer adalah USG (Ultra Sonografi) dan Doppler.
USG (Ultra Sonografi), Doppler melibatkan teknologi
komputer dalam proses kerjanya, seperti halnya komputer, alat USG dan
Doppler harus saling melengkapi setiap
komponennya, dalam arti jika satu komponen tidak ada atau tidak lengkap, maka
alat USG dan Doppler tidak dapat berfungsi dengan maksimal.
3.2 Saran
Dalam perkembangan teknologi
informasi yang begitu pesat di berbagai bidang menuntut setiap personal /
individu untuk selalu update dan mau tidak mau untuk mengikutinya tak terkecuali
Bidan.Bidan yang merupakan ujung tombak tenaga kesehatan di desa dan berperan
penting untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya kesehatan terutama ibu dan
anak.Dengan adanya edukasi kesehatan di masyarakat nantinya kan tercipta
masyarakat yang peduli akan kesehatan baik kesehatan pribadi maupun kesehatan
lingkungan.
Sebagai mahasiswa kesehatan, kita tidak tidak boleh
puas dan hanya mengembangkan ilmu pengetahuan di dalam bidang kesehatan saja,
melainkan turut serta mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi seiring dengan
perkembangan jaman, agar dalam menjalankan praktek pelayanan kesehatan, kita
dapat menggunakan atau mengaplikasikan ilmu teknologi yang berupa alat-alat
medis yang canggih.
DAFTAR
PUSTAKA

Tidak ada komentar:
Posting Komentar