KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen
pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
Yogyakarta, 16
Mei 2016
Tim penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………. 1
Daftar Isi………………………………………………..................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.........................................................................................
......... 3
1.2 Rumusan
Masalah.............................................................................................
6
1.3 Tujuan
Masalah.................................................................................................
6
1.4 Manfaat
Makalah..............................................................................................
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
.........................................................................................................
7
2.2 Gangguan Haid dan
Siklusnya..........................................................................
8
2.2.1 Kelainan Siklus
Haid..........................................................................
8
2.2.2 Kelainan Banyaknya Darah dan lamanya pendarahan.......................
9
2.2.3 Pendarahan Diluar Siklus
Haid........................................................ 10
2.2.4 Gangguan
Lainnya...........................................................................
10
2.3 Gangguan Psikologi Menstruasi....................................................................
11
2.4 Cara Mengatasi Gangguan Psikologis
Menstruasi........................................ 12
BAB III
PENUTUP
3.1
Saran....………………………………………......................................... 14
3.2Kesimpulan………………………………………………………….............. 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Menstruasi adalah perdarahan dari uterus karena
perubahan hormonal yang teratur atau berdaur teratur, kira-kira empat minggu
sekali (kamus istilah kebidanan, hal 116)
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran
secara periodik darah periodik darah dan sel sel tubuh dari vagina yang berasal
dari dinding rahim wanita.mestruasi di mulai saat pubertas dan menandai
kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walau pun mungkin faktor-faktor
kesehatan lain yang membatasi kapasitas ini. Akhir dari kemampuan wanita untuk
menstruasi di sebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan
seorang wanita. Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang
mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan
beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yg di keluarkan oleh
hipotalamus, kelenjar bagian bawah otak depan, lapisan sel rahim mulai
berkembang dan menebal.
Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila
wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam rahim indung
telur untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur di lepaskan
kepada indung telur wanita mulai bergerak menuju tuba falopii terus kerahim.
Bila telur tidak di buahi oleh sperma pada saat berhubungan intim(atau saat
insmenasi buatan), lapisan rahim akan terpisah dari dinding uterus dan mulai
meluruh serta akan di keluarkan melalui vagina.periode pengeluaran darah,di
sebut sebagai periodik menstruasi ( menstruasi atau haid), berlangsung 3 hingga
7 hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menghilang menstruasi bulanan
merupakan tanda (walau pun tidak selalu ) bahwa seorang wanita sedang hamil.
Menstruasi merupakan siklus bulanan yang normal pada wanita.Untuk mengenal
premenstruasi lebih dalam perlu di mengerti juga bagaimana siklus menstruasi
itu bekerja. Hal ini sangat penting dilakukan untuk membantu memprediksi dan
mengatasi gejala. Siklus menstruasi biasanya di mulai pada wanita berumur
12-15tahun (menarche) yang terus berlanjut sampai umur 45-50 tahun (menopause)
tergantung berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan
berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Kerja hormon –hormon
ovarium(estrogen dan progesteron) di bawah rangsang hormon lobus anterior
hipofisis menyebabkan modifikasi struktur endometrium yang di sebut siklus
menstruasi.pada umunya siklus menstruasi berlangsung sampai 28hari.Siklus
normal berlangsung dalam rentang waktu 21-35 hari. Panjang daur dapat
bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan
bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan
fisik,emosi dan nutrisi wanita tersebut. Selama siklus menstruasi, ovarium
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Siklus menstruasi wanita bervariasi pada tiap wanita
dan hampir 90% wanita memiliki siklus 25-35 hari dan hanya 10-15%yang memiliki
panjang siklus 28 hari. Namun beberapa wanita memiliki siklus tidak teratur dan
hal ini bisa menjadi inikasi adanya masalah kesuburan. Panjang siklus
menstruasi di hitung dari hari pertama periode menstruasi.Hari dimana
pendarahan pertama dimulai di sebut sebagai hari pertama kemudian di hihitung
sampai dengan hari terakhir yaitu 1 hari sebelum pendarahan menstruasi bulan
berikutnya dimulai.
Dalam prakteknya, awal siklus dicatat pada saat
muncul “darah” menstruasi yaitu desquamasi endometrium, serpihan pembuluh darah
, dan darah. Fase siklus menstruasi, sebagai berikut : hari pertama sampai hari
ke empat sebagai fase menstruasi , hari ke lima dan hari ke empat sebagai fase
proliferasi dan hari ke lima belas sampai hari ke dua puluh sebagai fase
sekresi (luteal).
Hari ke 1 dalam siklus merupakan awal dari sebuah
periode. Sekitar hari ke 5,estrogen membantu lapisan uterus untuk mempersiapkan
proses kehamilan sehingga lapisan uterus untuk mempersiapkan kehamilan sehingga
lapisan uterus (endometrium) akan tumbuh dan menebal. Sekitar hari ke 14, salah
satu ovarium akan melepas sebuah telur. Hal ini dinamakn ovulasi. Setelah
mencapai tahap ovulasi, progesteron akan meningkat. Pada tahap ini ovulasi,
gejala- gejala PMS mulai nampak. Sekitar hari ke 28, telur tidak di buahi oleh
sperma, maka hormon progesteron akan menurun. Hormon progesteron yang menurun
yang menurun tersebut menyebabkan dinding uterus meluruh sehingga terjadi
pendarahan yang biasa di sebut dengan menstruasi. Pada tahap ini gejala
PMS mulai menghilang. Hal ini menandai awal dari awal dari suatu siklus yang
baru. Siklus menstruasi yang akan terus berlanjut.
Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar dalam otak di
dalam otak melepaskan hormon yang di sebut Follicle Stimulating Hormon (FSH) ke
dalam aliran darah sehingga membuat sel sel tersebut tumbuh di dalam ovarium.
Salah satu atau beberapa sel telur kemudian tumbuh lebih cepat dari pada sel
telur lainnya dan menjadi dominan hingga kemudian mulai memproduksi hormon yang
di sebut estrogen bekerja sama dengan hormon FSH membantu sel telur yang
dominan tersebut tumbuh dan kemudian memberi sinyal kepada rahim agar
mrmpersiapkan diri untuk menerima sel telur tersebut. Hormon estrogen tersebut
juga menghasilkan lendir yang lebih banyak di vagina untuk membantu kelangsungan
hidup sperma setelah berhubungan intim.
Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon di
lepaskan dari dalam otak yang di sebut dengan Luteinizing Horman
(LH). Hormon ini di lepas dalam jumlah banyak dan memicu terjadinya pelepasan
sel telur yang telah matang dari dalam ovarium menuju tuba fallopi tersebut,
maka sel telur tersebut memiliki kesempatan besar untuk di buah. Sel telur yang
telah di buahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju tuba falopi,
mencapai rahim dan pada akhirnya ‘’menanamkan diri’’ didalam rahim. kemudian,
sel telur dan memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang
dapat dideteksi dengan tes kehamilan. Hormon tersebut membantu pertumbuhan
embrio didalam rahim. Jika sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak di
buah, maka endometrium akan meluruh dan terjadinya proses mentruasi berikutnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.Apakah pengertian menstruasi ?
2.Apa saja gangguan-gangguan haid dan
siklusnya ?
3. Bagaimana gangguan psikologi menstruasi?
4.Bagaimana penatalaksanaan gangguan psikologi
menstruasi?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian menstruasi
2. Untuk mengetahui gangguan – gangguan haid dan
siklusnya
3. Untuk mengetahui gangguan psikologi menstruasi
4.Untuk mengetahui penatalaksanaaan gangguan psikologi
menstruasi
1.4 Manfaat
Makalah
Manfaat Makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Bagi Kami, Makalah ini merupakan salah satu tugas
mata kuliah psikologi klinik untuk memperoleh nilai tugas.
2.Bagi teman sejawat, Makalah ini diharapkan dapat berfungsi
sebagai bahan bacaan terutama tentang gangguan psikologis menstruasi.
3.Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi
kelompok.
4.Bagi para bidan maupun calon bidan
(mahasiswa/mahasiswi kebidanan), Makalah ini dapat memberikan informasi tentang
bagaimana mengatasi gangguan psikologis pada masa menstruasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Haid ialah pendarahan secara periodik dan siklik
dari uterus di sertai pelepasan endometrium. Lama haid biasanya 3-5 hari, ada 1-2
hari di ikuti darah sedikit sedikit dan ada yang 7 -8 hari. Pada setiap
wanita biasa nya lama haid tetap sesuai siklusnya.jumlah darah yang keluar
kurang lebih 16 cc.
Sindrom pramenstruasi atau di kenal dengan PMS merupakan suatu kondisi medis
umum yang terkait dengan siklus menstruasi. PMS jika di biarkan menimbulkan
gangguan yang lebih parah atau yang sering di sebut disforia pramenstruasi(
prementural dysporic di sorder- PMDD). Gejala yang timbul bisa bermacam-macam,
mulai dari gejala fisik, psikis, dan psikologis. Namun gejala tersebut
akan hilang saat menstruasi datang.
Haid atau menstruasi merupaka masalah yang serius bagi anak wanita dan
terkadang bisa menimbulkan kram, bertambah gemuk, sakit kepala, sakit pinggang,
pembengkakkan lutut, dan perubahan emosi seperti emosi seperti : perubahan
suasana hati , sedih, gelisah dan kecendrungan menangis tanpa sebab jelas. Pada
zaman dulu haid atau menstruasi di anggap sebagai kutukan, sehingga tidak
mengherankan bila reaksi sosial yang kurang baik akan mewarnai sikap anak
wanita itu. Lagi pula mengetahui bahwa anak mengalami gangguan fisik seperti
ini juga membawa akibat buruk pada setiap anak wanita dan memperkuat
anggapan bahwa wanita umumnya bernasib buruk.
Dalam hidup, seorang wanita akan mengalami
menstruasi atau haid dimana tidak kurang dari 400 kali terjadi pengelupasan dan
regenerasi pada endometriumnya. Darah yang keluar dari menstruasi seluruhnya
tidak kurang dari tiga kali dari jumlah total besi yang ada pada orang dewasa.
2.2 Gangguan Haid dan Siklusnya
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal
mulai nya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulai nya
pendarahan dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan
menarche dan berhentinya haid dinamakan menopause.
Gangguan haid dapat di golongkan antara lain
1. Kelainan siklus
2. Kelainan banyaknya
darah dan lamanya pendarahan
3. Pendarahan di luar
haid
4. Gangguan lainnya
2.2.1 kelainan siklus haid
1. Oligomenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai
dengan lamanya siklus haid lebih dari 35 hari.
2. Amenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai
dengan lamanya siklus haid lebih dari 90 hari. Amenore adalah keadaan tidak
adanya haid haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut turut. Pada umumnya amenore
di bedakan menjadi dua yaitu :
1) Amenore primer
Dikatakan amenore primer yaitu apabila seorang
wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah haid. Amenore primer pada umumnya
mempunyai sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk di ketahui seperti
kelainan kogenital dan kelainan genetik.
2). Amenore sekunder
adalah penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian
tidak pernah mendapat haid lagi. Amenore sekunder lebih banyak di sebabkan
karena gangguan gizi, gangguan metabolisme, keganasan, penyakit infeksi dan
lain lain. Selain itu terdapat juga amenore yang fisiologis yaitu yang terdapat
dalam masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi dan sesudah
menopause.
3. Polimenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai
dengan lamanya waktu siklus kurang dari 21 hari. Pada poligomenore siklus haid
lebih pendek dari biasanya yaitu kurang dari 21 hari. Pendarahan kurang lebih
sama atau lebih banyak dari haid biasa.poligomenore dapat di sebabkan oleh
gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya
masa luteal, adanya kongesti ovarium karena peradangan, dan endometriosis.
2.2.2 Kelainan
Banyaknya Darah dan Lamanya Perdarahan
1. Hipermenorea
(menoragia)
perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih
lama dari normal (lebih dari 8 hari). Pada bentuk gangguan seperti ini siklus
menstruasi tetap teratur akan tetap jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak.
Penyebab terjadinya kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip
endometrium, atau hiper plasia endometrium (perubahan dinding rahim). Diagnosis
kelainan dapat ditetapkan pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG) dan
pemeriksaan terhadap kerokan (Chandranita, 2009)
2. Hipomenorea
perdarahan menstruasi yang lebih pendek atau
lebih kurang dari biasanya. Pada kelainan ini siklus menstruasi tetap teratur
sesuai dengan jadwal menstruasi akan tetapi jumlah darah yang dikeluarkan
relative sedikit. Penyebabnya kemungkinan gangguan hormonal, kondisi wanita
kekurangan gizi, atau wanita dengan penyakit tertentu (Chandranita, 2009).
2.2.3 Pendarahan
Di luar Haid
Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2
menstruasi (metroragia). Pendarahan ini disebabkan oleh
keadaan yang bersifat hormonal dan kelainan anatomis. Pada kelainan
hormonal terjadi gangguan poros hipotalamus hipofise, ovarium ( indung
telur ) dan rangsangan estrogen dan progesterone
dengan bentuk pendarahan yang terjadi diluar menstruasi, bentuknya bercak
dan terus menerus dan pendarahan menstruasi
berkepanjangan. Keadaan ini dipengaruhi oleh ketidak
seimbangan hormon tubuh ,yaitu kadar hormon progesterone yang
rendah atau hormon estrogen yang tinggi.
2.2.4 Gangguan lainya
Dismenorea merupakan rasa sakit akibat menstruasi
yang sangat menyiksa karena nyerinya luar biasa menyakitkan. Selama dismenorea,
terjadi kontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga
menyebabkan vasospasme dari arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia
dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat
menstruasi (Robert&David,2004;Nur,2010).
hanya dialami sekitar 25% wanita dan kebanyakan
mereka berumur 20 tahunan Dimenorea terdiri dari primer dan sekunder.
Lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea primer dan 15 % diantaranya
mengalami nyeri yang hebat.
a) dimenorea
primer timbul pada masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah
menstruasi pertama dan tidak disebabkan oleh penyakit. Namun dengan bejalannya
waktu tepatnya hormon tubuh lebih stabil atau perubahan pada Rahim setelah
menikah dan melahirkan gangguan ini akan berkurang (Kasdu,2005).
b) dismenorea sekunder,
gangguan haid disebakan adanya gejala penyakit yang berhubungan dengan
kandungan, misalnya endometriosis, infeksi Rahim, kista/polip, tumor sekitar
kandungan, kelainan kedudukan Rahim yang dapat menganggu organ dan jaringan
disekitarnya. Penyebab dismenorea sekunder lainya adalah kondisi
panggul, endometriosis, fibroid, edenomiosis, peradangan tuba falopi,
pelengketan abnormal antar organ dalam perut, pemakian kontrasepsi IUD atau
tampon. Kondisi demikian (Kasdu,2005).
2.3 Gangguan Psikologis Menstruasi
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat
gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis.
Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya
aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi
tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi yaitu
1. kecemasan atau ketakutan terhadap
menstruasi, sehingga menimbulkan fobia terhadap menstruasi. Maksudnya disini
jika keregangan dan kecemasan ini secara terus menerus serta berlebihan
serta tidak segera diatasi maka akan menimbulkan fobia pada menstruasi.
2. Merasa terhalangi atau merasa dibatasi
kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi. Wanita akan merasa kebebasannya
terbatas akibat datangnya menstruasi ini misalnya saja wanita
akan terbatas dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari
contohnya ia tidak dapat melaksanakan ibadah, aktivitas
olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.
3. emosi meninggi. Kemurungan, merajuk, ledakan
amarah, dan kecendrungan untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil sekali
pun merupakan ciri khas spada masa menstruasi. Pada masa ini anak wanita
akan merasa khawatir dan mudah marah.
4. hilangnya kepercayaan diri. anak remaja
khususnya yang tadi nya sangat yakin pada diri sendiri, tetapi pada saat menstruasi
rasa percaya diri akan berkurang dan akan merasa takut gagal karena daya tahan
tubuh atau fisiknya akan menurun. Keluhan yang sering di alami adalah kram atau
kejang otot, sakit perut, sakit pinggang, dan pusing.
5. Merasa gelisah dan gangguan tidur.
Pada saat menstruasi seorang wanita akan mengalami gangguan atau masala susah
tidur atau insomnia.
2.4 Cara Mengatasi Gangguan Psikologis
Menstruasi
Cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa
menstruasi adalah dengan melakukan konsultasi atau konsling pada tenaga
kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan tenaga kesehatan
tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas sebagai konselor ini yaitu sebagai
berikut:
1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa
proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti akan
terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.
2. Memberi informasi-informasi positif yang
berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan pikiran
saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja
dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan
fisiologis.
3. Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan
dan rasa nyeri saat proses menstruasi berlangsung, seperti istirahat yang
cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian
perut.
4. memberikan saran agar klien melakukan yoga atau
rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit
punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.
4. Memberikan support mental atau dukungan pada
klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam menghadapi masa
menstruasi.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat
gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis.
Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya
aktivitas-aktivitas dari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal
mulai nya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulai nya
pendarahan dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan
menarche dan berhentinya haid dinamakan menopause.
Gangguan haid dapat di golongkan antara lain
1. Kelainan siklus
2. Kelainan banyaknya
darah dan lamanya pendarahan
3. Pendarahan di luar
haid
4. Gangguan lainnya.
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi
fisik maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat
menyebabkan tergangguanya aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami
gangguan menstruasi tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada saat
menstruasi yaitu :
1. kecemasan atau ketakutan terhadap
menstruasi.
2. Merasa terhalangi atau merasa dibatasi
kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi.
3. emosi meninggi.
4. hilangnya kepercayaan diri
5. Merasa gelisah dan gangguan tidur.
Peran atau tugas tenaga kesehatan sebagai konselor untuk membantu klien
mengatasi gangguan psikologis menstruasi yaitu sebagai berikut:
1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa
proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti akan
terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.
2. Memberi informasi-informasi positif yang
berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan pikiran
saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja
dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan
fisiologis.
3. Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan
dan rasa nyeri saat proses menstruasi berlangsung, seperti istirahat yang
cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian
perut.
4. memberikan saran agar klien melakukan yoga atau
rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit
punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.
4. Memberikan support mental atau dukungan pada
klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam menghadapi masa
menstruasi.
3.2
Saran
Setelah mempelajari materi ini di harapkan tenaga
kesehatan khususnya bidan agar dapat membantu klien dalam mengatasi
gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi dengan cara memberikan
konseling kepada klien bahwa menstruasi merupakan hal yang fisiologis di alami
oleh seorang wanita.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan.
Rineka cipta.
Sarwono, Sarlito W.2003. pengantar umum psikologi. Jakarta :
PP IBI,
Tyastuti, Siti. 2009. Komunikasi Dan
Konseling Dalam Pelayan Kebidanan.Yogyakarta : Fitra Maya.
Mohegan Sun: Now Open! | Casino & Resort in CT
BalasHapusThe Mohegan 전주 출장안마 Sun Casino & Resort 태백 출장마사지 is open for in person gaming, dining, hotel 아산 출장샵 and 의왕 출장샵 more. Click here for 김포 출장안마 latest casino news, promotions, hotel rooms,